Cuaca Buruk, Juhri Sekeluarga Terlantar 23 Hari di Pelabuhan Gresik Nunggu Kapal ke Bawean
Pusing tujuh keliling dirasakan calon penumpang Kapal Motor (KM) tujuan Gresik-Pulau Bawean bernama Juhri (37).
Editor: Sugiyarto
"Sudah 9 hari Saya di sini. Untuk biaya sewa kamar dan makan sudah habis Rp 3.000.000," ujarnya.
Sebelumnya Juhri bersama keluarganya ini usai menengok mertuanya di Probolinggo.
Saat akan kembali ke Pulau Bawean, dia mendapat kabar jika cuaca buruk menyebabkan ombak besar dan mengakibatkan tidak ada Kapal Motor tujuan Pulau Bawean yang beroperasi.
"Saya buru-buru pulang. Namun dalam perjalanan dari Probolinggo menuju ke Gresik macet dan menunggu di penginapan," imbuhnya.
Bahkan sebelum balik ke kampung halamannya, Juhri sempat membeli kebutuhan pokok seperti buah-buahan dan bawang merah.
Namun karena terlalu lama menunggu bawang merah dan buah-buahan itu membusuk.
"Rencananya bawang merah seberat 20 kg itu mau saya jual lagi di sana. Namun karena sudah busuk akhirnya Saya buang," imbunya.
Mereka rencananya menumpang Kapal Motor Ekonomi Giliang bertarif Rp 90.000.
"Berangkatnya pukul 20.30, sampai ke Bawaean pukul 05.00. WIB," pungkasnya.