Bayi Berusia 2 Bulan Bertahan Hidup dalam Dekapan Kakeknya yang Tewas Tertimbun Longsor
Seorang bayi berusia dua bulan selamat setelah tertimbun empat jam dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sukawana, Kintamani.
Editor: Dewi Agustina
Ia tidak kuasa menahan sesak napas yang dialaminya.
Saat dokter menyedot lumpur di paru-parunya, lumpur yang keluar relatif banyak.
Keadaannya semakin memperihatinkan, karena tidak ada keluarga yang menemaninya di RSUD.
Berdasarkan informasi, bayi tersebut telah ditelantarkan ayah-ibunya.
Selama ini ia hanya tinggal bersama kakek, nenek, dan pamannya.
Menjelang sore, bayi yang belum memiliki nama ini dirujuk ke RSUP Sanglah bersama pamannya, Wayan Selang.
Tampak Arya turut mengantar dan menemani adik dan ponakannya di ruang IGD RSUP Sanglah, tadi malam.
Arya mengatakan sudah memiliki firasat sebelum bencana tanah longsor terjadi.
Saat hujan disertai angin mengguyur desanya selama tiga hari berturut-turut, ia sudah mengingatkan ayahnya untuk pindah sementara di rumah keluarga yang lebih aman.
"Firasat saya sudah tidak enak saat hujan campur angin yang terjadi di desa saya. Saya juga sudah mengajak ayah saya untuk pindah sementara di rumah keluarga di desa sebelah. Namun, beliau menolaknya karena masih ingin berkumpul sama keluarga di rumah sendiri," ungkapnya.
Arya berharap adik dan keponakannya segera pulih.
Ia juga berharap kepada pemerintah dan masyarakat segera memberikan bantuan kepada semua korban tanah longsor.