Mayat Tanpa Identitas Terdampar di Perairan Desa Banraas Sumenep
Mayat yang sudah membusuk itu langsung dikebumikan di desa setempat karena hingga sore hari tak ada satupun warga yang mengaku sebagai keluarganya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Kontributor Surya, Mohammad Rifai
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Warga Desa Banraas, Kepulauan Giliyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, digegerkan penemuan mayat laki-laki tanpa identitas yang terdampar di bibir pantai desa setempat, Sabtu (11/2/2018).
Mayat yang sudah membusuk itu langsung dikebumikan di desa setempat karena hingga sore hari tak ada satupun warga yang mengaku sebagai keluarganya.
Achmad Suhdi (37) warga setempat menceritakan, warga yang pertamakali menemukan adalah Lannabi, nelayan setempat, sekitar pukul 05.30 Wib.
Lannabi yang hendak membersihkan perahunya, kaget melihat sesosok tubuh laki-laki tengkurap di bibir pantai.
" Melihat hal itu, Lannabi langsung berteriak memberitahukan ke warga sekitar kalau ada sesosok mayat di pantai," ujar Achmad Suhdi keponakan Lannabi kepada TribunJatim.com , Sabtu(11/2/2017).
Penemuan mayat itu cepart menyebar ke seluruh warga.
Ratusan warga dan aparat desa setempat berdatangan ingin melihat mayat laki-laki yang kulitnya sudah banyak terkelupas itu.
Sekaligus juga untuk memastikan apakah mayat tersebut dikenal oleh warga sekitar.
"Aparat Polsek Dungkek pun langsung memeriksa mayat berbaju biru itu. Namun tak ditemukan satupun identitas yang melekat di tubuhnya," sambungnya.
Kapolres Sumenep, AKBP Joseph Pinora Ananta, melalui Kasubag Humas, AKP Suwardi, mengatakan, dugaan sementara mayat tampa indentitas tersebut merupakan korban laka laut yang diakibatkan gelombang tinggi selama sepekan ini.
" Hasil identifikasi diketahui, ciri-ciri seorang laki-laki tinggi badan sekitar 167 cm, berbadan sedang, kulit sawo matang, kepala botak, memakai kaos warna hitam yang pada punggungnya bertuliskan “Anugrah Baru Brondong," jelas AKP Suwardi.
Dijelaskan pula, hasil pemeriksaan tim dokter kepolisian, di tubuh korban tidak ditemukan adanya bekan penganiayaan, sehingga dapat diduga korban kecelakaan sendiri.
" Mungkin tercebur ke laut sewaktu menjalankan aktivitasnya melaut apalagi saat ini musim angin barat," kata AKP Suwardi.
Ditambahkan pula, aparat kepolisian sudah menyebarkan foto-foto korban termasuk kaos yang dipakai korban dan kondisi fisiknya melalui polsek-polsek dan kepala desa.
Namun belum ada satupun warga mengaku sebagai kerabatnya, sehingga mayat yang sudah membusuk tersebut akan dikebumikan di wilayah setempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.