Kisah Tragis Aris, Balita Korban Longsor yang Terduduk di Kaki Jenazah Ibunya
Ketut Aris, bocah 3,5 tahun, menyaksikan kematian ibunya dan menungguinya selama enam jam di dalam kamar tidur.
Editor: Rendy Sadikin
![Kisah Tragis Aris, Balita Korban Longsor yang Terduduk di Kaki Jenazah Ibunya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ketut-aris_20170213_104737_20170213_110002.jpg)
TRIBUN BALI/I Made Ardhiangga Ismayana
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - BENCANA Tanah longsor di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, sangat menyayat hati.
12 orang menjadi korban peristiwa bencana alam pada Jumat (10/2/2017) dinihari.
Kisah tragis yang membuat pilu adalah kisah Ketut Aris, bocah 3,5 tahun, yang menyaksikan kematian ibunya dan menungguinya selama enam jam di dalam kamar tidur.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Minggu (12/2/2017), Ketut Aris tidur bersama kakaknya Natalia (10) dan ibunya Kadek Arini (27).
Mereka ditemani kakek dan neneknya (orangtua Kadek Rini), I Nyoman Budiarta (45) dan Ni Nengah Parmini (40), di dalam satu kamar.
Saat itu, bapak dari Ketut Aris atau suami Kadek Arini yaitu I Gede Kembar Saputra sedang menunggu berada di RS Bali Med Denpasar.
Gede Kembar menjaga bapaknya yang sedang opname.
Gede Kembar meninggalkan istri, dua anaknya, dan mertuanya di rumah di Desa Awan, Kintamani.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 01.00 wita dinihari.
Saat itu, hujan deras turun terus menerus selama tiga hari sebelum terjadi bencana longsor atau senderan jebol itu.
Kondisi langit di Desa Awan serupa di Desa Songan dan Sukawana yang langitnya dipenuhi gelegar petir.
Kemudian pada Jumat dinihari sekitar pukul 01.00 Wita juga terjadi gempa dan senderan di dekat rumah Gede Kembar jebol dan menimpa rumahnya.
Longsoran itu jatuh tepat ke kamar yang ditempati satu keluarga itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.