Kapolres OKU Timur Gelar Istighosah Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
"Yang hadir lebih dari 4000 orang dari perkiraan 3000-an. Masyarakat pun sangat antusias," kata Kapolres OKU Timur AKBP Audie.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, OKU TIMUR - Kapolres OKU Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Audie S. Latuheru menggelar acara Istighosah dengan mengundang pemimpin Pondok Pesantren se-Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan.
Para pemimpin Pondok Pesantren itu baik dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan LDII. Nama-nama pemimpin itu seperti KH Suhadi Ismail, KH Affandi, KH Romlan Bisri, KH Umar Habibi, KH Nawawi, KH Abdul Qodir, KH Hasyim Aswari, KH Subhir dan KH Asfali
Selain itu ada Bupati OKU Timur Cholid Mawardi, Ketua MUI Kabupaten OKU Timur, Pimpinan NU OKU Timur, Pimpinan Daerah Muhammadiyah OKU Timur, Dandim 0403 Letkol Inf. M Sjahroni, dan Danyon Armed 15/105 Tarik Letkol. Arm. Iwan Afrianto, Komandan Lanudad Gatot Subroto hingga Komandan Squadron Helicopter TNI Angkatan Darat.
"Yang hadir lebih dari 4.000 orang dari perkiraan 3000-an. Masyarakat pun sangat antusias," kata Kapolres OKU Timur AKBP Audie lewat keterangannya, Selasa (14/2/2017).
AKBP Audie menjelaskan acara Istighosah digelar halaman Mapolres OKU Timur, Sumatera Selatan.
"Berbicara tentang Persatuan dan Kesatuan Bangsa itu ibarat membangun sebuah rumah kita harus mendesign bagian-bagian dari bangunan rumah itu sedemikian rupa sehingga tertata rapih dibawah satu atap dan dilindungi oleh tembok yang kokoh," ujar Audie terkait digelarnya Istighosah ini.
Audie menjelaskan tidak mungkin kita memisahkan bagian-bagian yang tidak disukai dan meletakkannya diluar tidak boleh berada dibawah satu tap.
"Demikian pula negara kita tercinta ini sudah dirancang sedemikian rupa oleh pendahulu pendahulu kita. Mereka adalah para ulama besar, para negarawan, tokoh Nasional yang menyatukan keragaman bangsa ini dalam suatu kemasan NKRI dengan cara hidup berdampingan dalam kesepakatan Bhineka Tunggal Ika. Setelah itu berdirilah sebuah bangunan utuh nan indah yang dinamakan Indonesia," jelas Audie.
Ia pun lalu bertanya apakah kita generasi penerus ini akan menghianati mereka pendahulu kita dengan merombak bangunan ini dengan memisahkan bagian bagian bangunan ini dengan alasan perbedaan tadi? Lalu mau dibawa kemana anak cucu kita ketika bangunan utuh ini sudah hancur," tutup Kapolres.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Ustad Herman Deru mengapresiasi kepemimpinan Kapolres OKU Timur yang senantiasa mendekatkan diri dengan para ulama dan masyarakat dengan cara nenggelar Istighosah untuk bangsa dan negara.
"Beliau sangat baik dalam memimpin karena bisa menyatukan masyarakat meski bukan putera asli daerah," kata Ustad Herman.
Ia menjelaskan, dengan cara-cara seperti itu diyakininya bisa membuat wilayah OKU Timur aman.
"Dengan banyak mengundang tokoh agama dan masyarakat dengan mekakukan istighosah bisa membuat satu sama lain mempunyai rasa memiliki sehingga nantinya ikut menjaga keamanan daerahnya," tutup dia.