TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Bronto Purwanto (41), pria yang ditemukan tewas di KM 14 tol Surabaya, Selasa (14/2/2017) pagi dikenal memiliki tabiat buruk.

Bronto diketahui sempat tinggal di Pondok Maritim Indah F24.

Alamat itu berbeda dengan alamat yang dicantumkan di KTP-nya yaitu di Pondok Maritim Indah F-VI/22.

Gara-gara itu, para tetangga kerap menjadi sasaran salah alamat yang diberikan Bronto.

"Saya tau Pak Bronto sebelum empat tahun lalu pindah dan menjual rumah. Dia dan dua saudaranya itu suka menipu. Suka foya-foya," kata istri Imam Ghozali.

Imam Ghozali adalah pemilik rumah di Pondok Maritim Indah F-23.

Hampir setiap hari ada yang mengunjungi rumahnya dan mencari Bronto.

Padahal jelas alamat rumah yang ia tinggali bukan rumah milik Bronto.

"Telepon rumah saya ternyata juga dikasihkan ke orang rentenir. Sampai saya capek bilang salah sambung. Dikira saya bohong," ulas wanita berkerudung hijau ini.

Bronto diketahui memiliki tiga orang bersaudara. Bronto adalah anak sulung.

"Dari empat bersaudara itu yang mbeneh, yang bener, cuma anak yang ragil. Yang lain nggak bisa dipercaya," kata istri Imam Ghozali ini.

Menurutnya, Bronto dan saudaranya suka menipu.

Terbukti dengan banyak orang yang mencari dirinya dan diberi alamat serta nomor telepon yang salah.

"Dia punya anak dua. Yang paling besar setahu saya masih SMP. Kasihan anak-anaknya," ulasnya.

Keluarga Imam Ghozali ini mengaku tidak tahu kabar terbaru dari Bronto dan keluarga.

Bahkan dirinya juga mengaku tidak tahu kalau Bronto sudah ditemukan tak bernyawa oleh petugas kebersihan pagi tadi.

"Astaghfirullah. Itu dibunuh??" tanyanya terkejut. (Fatimatuz Zahroh)