Ribuan Nelayan di Kota Pekalongan Tunggu Beras Paceklik
Karena tidak ada pemasukan, ribuan keluarga nelayan ini mengajukan beras paceklik 2017 ke Pemkot Pekalongan.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Cuaca buruk yang melanda perairan utara Pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah akhir-akhir ini membuat ribuan nelayan di Kota Pekalongan tak melaut.
Karena tidak ada pemasukan, ribuan keluarga nelayan ini mengajukan beras paceklik 2017 ke Pemkot Pekalongan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pekalongan, Imam Menuharun mengatakan, beras paceklik 2017 hingga saat ini belum diterima oleh nelayan.
"Hampir seluruh nelayan di Kota Pekalongan tidak melaut karena cuaca buruk. Sudah dua minggu terakhir tidak melaut," kata Imam, Minggu (19/2/2017).
Selama kapal nelayan bersandar itu, para nelayan hanya memperbaiki kapal dan jala.
"Tidak ada penghasilan karena cuaca buruk," katanya.
Baca: Pilkada Damai Membersitkan Harapan
Bahkan ada beberapa nelayan yang sementara banting setir jadi buruh bangunan agar dapur tetap berasap.
Karena kondisi itulah Imam mengaku pihaknya mengajukan beras paceklik ke Pemkot Pekalongan.
"Kami ajukan beras paceklik tapi belum cair hingga saat ini. Harusnya Februari ini sudah cair," katanya.
Untuk tahun 2017, pihaknya mengajukan beras paceklik sebesar 42 ton. Setiap nelayan mendapat jatah 20 kilogram setiap kepala keluarga.
Menurut Imam, untuk tahun 2015 lalu, pihaknya menerima 32 ton beras paceklik yang diajukan ke Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.
"Tahun ini kami ajukan ke Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan," katanya.
Imam berharap beras paceklik tersebut bisa segera disalurkan karena ribuan nelayan sudah menunggu.
Total 2.125 nelayan yang terdiri dari nelayan, jompo nelayan hingga anak yatim nelayan menunggu beras paceklik itu.
Wali Kota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid mengatakan, pihaknya segera mengecek persediaan ke Dinas Sosial.
"Nanti dicek ke Dinsos, apa masih ada," katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Alex itu, HNSI akan segera dipanggil untuk membahas beras paceklik tersebut.
"Nanti hari Rabu (22/2/2017) kami panggil semua untuk membahas ini," katanya.