Kalimantan Utara Punya SDA, Sabah Punya Teknologi Sehingga Peluang Kerjasama Terbuka
Dukungan sumber daya alam Kalimantan Utara yang akan dikolaborasikan dengan teknologi yang dimiliki Sabah agar kedua wilayah saling menguntungkan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Peluang kerjasama investasi dan perdagangan antara Kalimantan Utara (Indonesia) - Sabah (Malaysia) dibicarakan dalam pertemuan pre feasibility yang digelar Pemprov Kalimantan Utara dengan BIMP EAGA Business Council dan Asia Development Bank (ADB) yang digelar di kantor gubernur Kalimantan Utara, Senin (20/2/2017) hingga pukul 12.30 siang tadi.
Hanya saja dalam pertemuan tersebut belum dibicarakan secara terperinci peluang apa saja yang dimungkinkan untuk investasi dan perdaganga.
"Kami ke sini untuk melihat peluang investasi dan perdagangan antara Nunukan dan Sabah. Akan tetapi setelah pertemuan ini baru akan kami kirim tim feasibility studi untuk melihat sektor khusus apa saja yang mungkin dikerjasamakan," sebut Montague John Lord, perwakilan pihak ADB.
Menurut John, sapaannya, alam Kalimantan Utara cukup kaya. Hanya saja pengelolaannya belum memberikan kontribusi besar kepada masyarakat.
Karena, beberapa investor yang datang hanya mengeruk dan sangat sedikit perhatian terhadap tanggung jawab sosialnya.
"Yang pertama akan melaksanaka cross border atau perubahan nilai-nilai perbatasan. Jangan sampai dukungan sumber daya alam ini, justru kesulitan dalam sisi keuangam keuangan. Karena investor yang ke sini hanya mengambil keuntungan saja," ujarnya.
Dukungan sumber daya alam Kalimantan Utara rencananya akan dikolaborasikan dengan teknologi yang dimiliki Sabah agar kedua wilayah saling menguntungkan.
Pengamatan John, selama ini Kalimantan Utara hanya mengekspor bahan mentah tanpa memikirikan hilirisasi sehingga keuntungan berlipat ganda didapat negara pengimpor.
"Kalau lewat ADB, investor selain membantu pengolahan bahan baku juga akan diproses atau diolah di sini kemudian diekspor," ujarnya.
John juga mengungkap perkunya kerjasama peningkatan bidang pendidikan tinggi. Yang dimaksud John, bukan sarjana melainkan pencetakan tenaga-tenaga ahli yang siap kerja.
"Sabah memiliki lembaga-lembaga pendidikan yang bisa dikerjasamakan untuk mencetak tenaga-tenaga ahli," ujarnya. (WIl)