Penuhi Permintaan Wisatawan, Perajin Tikar Lampit Rotan Mengikuti Pelatihan Membuat Tas
Rotan di Kabupaten Kapuas melimpah. Karenanya, Disperindak mengadakan pelatihan untuk menambah keahlian perajin yang selama ini hanya membuat tikar.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Jumadi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA KAPUAS - Tas berbahan dasar lampit rotan yang dipadu kulit atau sintetis disebut-sebut jadi buruan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) serta meningkatkan produksi tas tersebut, Disperindag dan UMKN memberikan pelatihan terhadap para perajin tikar dari lampit rotan di Aula Disperindag, Kuala Kapuas, Selasa (21/2/2017).
Peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 40 orang. Sedangkan instruktur atau pelatih khusus didatangkan panitia dari Yogyakarta.
Kabid Perindustrian Ferdinan Junarko, usai membuka acara pelatihan mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama empat hari dari pagi hingga sore.
Kabupaten Kapuas kaya atau melimpah akan rotan. Oleh karena itu rotan-rotan yang sudah dianyam menjadi lampit dibuat berbagai macam bentuk, seperti tas, keranjang, maupun bentuk lain.
Dalam pelatihan ini, satu kelompok ada 5 orang dan dalam sehari mereka bisa membuat desain inovatif tas dengan bahan dasar lampit dilapis dengan kulit atau sintetis dua buah tas.
Desain yang dibuat berbagai macam dan diusahakan ada motif Dayak dari Kapuas.
"Kalau masalah menganyam mereka sudah mahir, tetapi untuk mendesain dengan tambahan kulit maupun sintentis masih belum bisa. Oleh karena itu mereka kita latih selama empat hari," jelas Ferdinan.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.