Sejak Go-Jek Mengaspal, Penarik Becak Motor Medan Selalu Pulang Dini Hari
Sejumlah penarik becak motor yang mangkal di depan Stasiun Medan merasakan dampak keberadaan angkutan umum berbasis online.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sejumlah penarik becak motor yang mangkal di depan Stasiun Medan merasakan dampak keberadaan angkutan umum berbasis online.
Sejak setahun belakangan ini, para penarik betor terpaksa pulang ke rumahnya hingga dini hari. Satu di antaranya dialami Syaifudin.
"Sebelum ada angkutan berbasis online seperti Go-Jek ini kami biasa pulang ke rumah jam delapan malam. Itu minimal kami membawa uang untuk keluarga Rp 100 ribu," cerita Syaifudin kepada Tribun Medan pada Kamis (23/2/2017).
Ketika Go-Jek mulai marak, para penarik betor membawa tangan kosong ke rumah. Untuk mencari uang Rp 50 ribu saja mereka harus rela begadang di depan Stasiun Medan.
"Mencari Rp 50 ribu saja susah sekarang ini. Habis kami dibuat angkutan online ini," kata pria bertubuh gelap ini.
Para penarik betor harus menunggu giliran mengambil penumpang di Stasiun Medan. Mereka juga harus bersaing dengan sejumlah taksi yang mangkal di dekat pangkalannya.
Mereka berharap, pemerintah bisa mencari solusi mengatasi persoalan ini. Mereka meminta, agar angkutan umum berbasis online ditutup saja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.