Meski Izin Lingkungan Sudah Turun, PT Semen Indonesia Tak Segera Lanjutkan Pembangunan
PT Semen Indonesia tak langsung melanjutkan pembangunan pabrik di Rembang meski sudah mengantongi surat izin lingkungan baru dari Pemprov Jateng.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNNEWS.COM, REMBANG - PT Semen Indonesia tak langsung melanjutkan pembangunan pabrik di Rembang meski sudah mengantongi surat izin lingkungan baru dari Pemprov Jateng.
Pihak perusahaan akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi terkait keluarnya izin lingkungan yang baru kepada masyarakat sekitar, baik yang pro maupun yang kontra.
"Dengan surat izin lingkungan yang baru ini, secara legal kami melanjutkan aktivitas pembangunan pabrik, maupun aktifitas lain. Tapi kami tak akan serta merta melakukannya," kata Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia, Agung Wiharto, kepada Tribun Jateng, Jumat (23/2/2017).
Surat izin lingkungan yang baru dikeluarkan usai Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menandatanganinya pada Kamis (22/2/2017) malam.
Baca: Gubernur Jateng Teken Izin Lingkungan Pabrik Semen Indonesia di Rembang
Baca: Gubernur Ganjar Jelaskan Soal Penerbitan Izin Lingkungan PT Semen Indonesia
Menurut Agung, sosialisasi tak hanya akan digelar di sekitar lokasi pabrik. Melainkan, juga kepada masyarakat yang notabene cukup jauh dari lokasi pabrik.
"Kami juga akan menggelar sosialisasi kepada masyarakat Rembang lainnya juga," Agung menambahkan.
Ia belum bisa memastikan kapan pembangunan akan dilanjutkan guna merampungkan pekerjaan yang terbengkalai. Sementara ini PT Semen Indonesia akan mengevaluasi, serta melihat reaksi masyarakat terkait terbitnya izin lingkungan baru tersebut.
"Setelah sosialisasi dan evaluasi, tentu akan ada masukan-masukan, yang itu akan sangat berguna bagi kami dan juga masyarakat sekitar ke depan. Kami ingin, semua masyarakat bisa menerima kami, juga mengawasi kerja-kerja kami, sehingga tak merugikan pihak lain," papar Agung.
PT Semen Indonesia harus terlebih dahulu mengumpulkan berbagai rekanan terkait guna melanjutkan sejumlah aktivitas di lokasi termasuk penyelesaian pembangunan.
"Kemarin sempat kita minta mereka berhenti, dan para pekerja di bidang masing-masing kan juga sempat dirumahkan, jadi kami harus konsolidasi terlebih dahulu," ujar dia.