Sebelum Meninggal, Pudji Hariono Sempat Menolong Istrinya Terlebih Dulu
Pudji Hariono merupakan satu dari tujuh korban meninggal dalam insiden kecelakaan maut tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Kecelakaan bus PO Solaris Jaya di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar mengakibatkan tujuh orang meninggal dan 22 mengalami luka-luka.
Bus yang membawa rombongan warga Sidoarjo tersebut terperosok ke jurang pada pukul 10.30 WIB hari Minggu (26/2/2017).
Pudji Hariono merupakan satu dari tujuh korban meninggal dalam insiden kecelakaan maut tersebut.
Menurut pengakuan tetangga korban, Pudji Hariono atau akrab disapa Hari tidak langsung meninggal setelah bus terperosok ke dalam sungai.
"Katanya, Pak Hari itu tidak langsung meninggal, dia sempat menolong istrinya untuk keluar dari bus terlebih dulu," ucap Agus, tetangga korban.
Pudji Hariono memang mengajak istrinya, Faridah Ismaniah ke Tawangmangu untuk berlibur dalam rangka perpisahan purna tugas Pudji Hariono sebagai guru Sekolah Dasar.
Agus menduga bahwa Puji Hariono meninggal setelah iba melihat istrinya yang belum sembuh total dari kecelakaan di sekitar rumahnya dan mengalami kecelakaan lagi di Tawangmangu.
Faridah Ismaniah berangkat ke Tawangmangu dalam keadaan belum sembuh total karena tangan kanannya masih di gypsum.
"Dia kan sempat menolong istrinya dulu, mungkin karena kepikiran keadaan istrinya dia jadi pingsan dan langsung meninggal," ucap Agus.
Menurutnya Pak Hari adalah seorang pemikir.
"Bahkan saya pernah tahu dia pernah pingsan ketika ada masalah," tambah Agus.