Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Ini Menjambret 30 Kali, Hasilnya Digunakan Untuk Ini

Sekali menjembret, dia bisa mendapatkan hasil Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu.

Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pemuda Ini Menjambret 30 Kali, Hasilnya Digunakan Untuk Ini
Surya/Fatkul Alamy
Tersangka Deni Setawan, pelaku curas di 30 TKP (tengah) saat berada di halaman Satreskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (2/3/2017) 

Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Deni Setiawan (22), asal Jl Kembang Kuning Surabaya yang ditangkap di Terminal Bungurasih Sidoarjo oleh tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (1/3/2017), ternyata sudah melakukan aksi menjambret sebagayak 30 TKP di Kota Pahlawan.

Deni yang merupakan komplotan Rifki Jibril, pelaku pencurian dan kekerasan (Curas) di 31 TKP berhasil dilumpuhkan tim Anti Bandit di Terminal Bungurasih setelah dihadiahi timah panas di kaki kirinya.

"Deni merupakan salah satu anggota komlotan Jibril. Kami terus mengejar para pelaku kompotan Jibril yang beranggotakan 20 orang. Sampai saat ini sudah 10 pelaku yang berhasil ditangkap," sebut AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (2/3/2017).

Shinto menuturkan, tersangka Deni ini kerap berperan sebagai eksekutor dalam aksi penjambretan yang dilakukan komplotan Jibril. Biasanya, Deni merampas tas milik korban perempuan yang dislempangkan di bahu kanan atau kiri.

"Lokasi perampasan biasanya dilakukan di tempat sepi dan minim penerangan. Seperti di Jl MERR, Jl Raya Darmo dan lokasi lainnya," ucap Shinto.

Dari hasil penyidikan terhadap10 tersangka yang sudah ditangkap, lanjut Shinto, komplotan ini dibawah komando Baktiar alias Krewak, warga Jl Pakis Surabaya. Tim Anti Bandit sedang melakukan pengejaran terhadap Krewak.

Berita Rekomendasi

Tersangka Deni mengaku, dirinya mengikuti aksi curas sebanyak 30 kali di beberapa lokasi di Surabaya.

Sekali menjembret, dia bisa mendapatkan hasil Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu.

Di hadapan petugas, Deni mengaku telah melakukan kejahatan jalanan sejak 2014. Semia hasil menjambret dipakai untuk senang-senang dan minum-minuman keras.

"Semua hasil menjembret saya pakai beli minuman keras berama teman-teman. Tidak untuk perluan lainnya, ya habis untuk minum," aku Deni.

Setelah diringkus tim Anti Bandit, Deni mengaku kapok dan tidak akan melakukan aksi jalanan. Apalagi, kakinya sudah ditembak saat ditangkap.

"Sudah, tidak akan melakukan lagi. Saya kapok menjembret, toh teman-teman juga sudah berpisah,"janji Deni. 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas