Di Mulut Gang Wira Ginting Memutuskan Membunuh Sahabatnya
Di mulut gang Wira kalut, apakah perlu menghabisi nyawa karibnya, Erik, atau cukup melukainya saja.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Masih terngiang bagaimana Wira Pranata mendapat cacian dan lemparan batu empat kali oleh sahabatnya, Erik, di parkiran Top 100 Jodoh, Kota Batam.
Sebelum meninggalkan Wira di lokasi parkir, Erik masih begitu emosional, dan menyempatkan menendang meja. Semua itu Wira diamkan sampai ia selesai bekerja sebagai tukang parkir hari itu.
Beranjak malam, kejadian hari itu mendorong Wira mencari Erik di tempat tinggalnya. Sebelum sampai lokasi, Wira mengintai di mulut gang untuk memastikan Erik sudah di ruko bekas di Pasar Induk Jodoh yang disulap sebagai kamar tidur.
"Saya sempat intip dia dari gang sisi, kemudian setelah memastikan dia ada di sana, saya pergi dulu ke bawah," cerita Wira dalam rekontruksi terbunuhnya Erik di Pasar Induk Jodoh, Selasa (7/3/2017).
Ia kembali merenung untuk memutuskan apakah sejawatnya itu perlu dienyahkan selama-lamanya.
Emosi yang sudah menggumpal membuat pikiran Wira kalap. Ia kembali naik ke lantai dua dan menuju kamar Erik.
Sebelum sampai di kosan Erik, ia melihat sebuah besi pagar yang sudah lepas. Besi itulah yang digunakan pelaku untuk membunuh Erik.
Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja Iptu Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan rekontruksi kasus pembunuhan Erik salah satu proses untuk melanjutkan berkas kasus ini ke tahap berikutnya.
Rekontruksi ini, menurut Wahyudi, bisa lebih memperjelas bagaimana kronologis Wira membunuh Erik di kamarnya.