Kalimantan Utara Genjot Produksi Ikan Kerapu 40 Ton per Tahun
Dinas Perikanan dan Kelautan Kalimantan Utara menargetkan produksi ikan kerapu bisa tembus 30 sampai 40 ton per tahun.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Dinas Perikanan dan Kelautan Kalimantan Utara menargetkan produksi ikan kerapu bisa tembus 30 sampai 40 ton per tahun.
Untuk merealisasikannya, Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltara akan membantu nelayan keramba jaring apung dengan tidak membukanya di sembarang tempat.
"Sesuai kajian UBT (Universitas Borneo Tarakan) yang paling cocok untuk budidaya keramba jaring apung di Teluk Nunukan," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara, Amir Bakry, di Universitas Kaltara, Senin (13/3/2017).
Teluk Nunukan memiliki karakteristik kedalaman yang sesuai untuk pertumbuhan ikan kerapu, sekaligus arus dan gelombang yang tidak terlalu besar.
Sedikitnya ada 30 keramba jaring apung baru yang akan dibuat di perairan tersebut. Sebelumnya sudah ada sekitat 30 keramba lain, sehingba total mencapai 60 unit.
Budidaya ikan kerapu memakan waktu kurang lebih 7-9 bulan. Meski terbilang cukup lama memasuki masa panen, dari sisi keekonomian harga per kilogramnya sangat kompetitif di pasar Asia.
"Umumnya diekspor ke Tiongkok dan Hongkong dalam kondisi hidup. Itu mahal sekali, di atas Rp 200 ribu per kilogram. Kalau yang sudah mati cuma Rp 100 ribu saja," sebut dia.
Peningkatan produksi ikan kerapu dipicu semakin tingginya permintaan pasar Asia Timur. Sejauh ini kapal Hongkong hanya mau mengangkut ikan kerapu jika muatannya lebih dari 20 ton.
"Sedang produksi kita sekarang baru 7 ton. Jadi mereka juga kurang pro-aktif. Makanya kami akan tambah produksi dengan memberi bantuan keramba jaring apung," imbuh dia.
Pembuatan keramba jaring apung dalam waktu dekat. Saat ini kegiatan telah masuk ke dalam E-Katalog Pengadaan Pemprov Kalimantan Utara.