Ahli Tanah Dilibatkan Mengecek Pergeseran Tanah di Jembatan Rel Kereta Api Cisuren
Hingga saat ini, PT Kereta Api Indonesia masih melakukan proses identifikasi awal terhadap kondisi tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Balai Teknik Perkereta apian bagian barat pada Direktorat Jenderal Perkereta Apian Kementerian Perhubungan melibatkan Himpunan Ahli Tanah Indonesia (Hati) mengecek pergeseran tanah di Jembatan Rel Kereta Api Cisuren, Desa Mekargalih Kecamatan Jatiluhur.
"Kami akan libatkan tim ahli tanah untuk memeriksa kondisi tanah di sekitar jembatan rel ini untuk memastikan seberapa parah pergeserannya disini. Ini membutuhkan waktu lama, sekitar 4-5 bulan," ujar Kepala Balai, Arisman di lokasi jembatan, Senin (13/3).
Seperti diketahui, seminggu terakhir, tanah di kawasan itu amblas disusul dengan turunnya bantalan rel kereta api sedalam 2-5 cm dengan panjang 20 meter.
Hingga saat ini, PT Kereta Api Indonesia masih melakukan proses identifikasi awal terhadap kondisi tersebut.
Apalagi, jalan yang amblas akibat pergeseran tanah berada tepat di bawah jembatan.
"Ini masih pemeriksaan awal karena kami belum mengetahui jenis tanahnya. Tapi yang pasti, ini karena faktor alam," ujarnya.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) II Bandung memastikan aktivitas transportasi kereta api (KA) Bandung-Jakarta tidak terganggu.
"Atas kejadian ini tidak ada jadwal KA yang dibatalkan bahkan tidak terganggu sama sekali. Hanya saja, setiap kereta yang melewati jalur ini harus mengurangi kecepatannya," kata Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung, Joni Martinus saat mengecek kondisi jalur rel tersebut, bersama sejumlah pejabat PT KAI termasuk Kepala Daop II Saridal, Senin (13/3).
Saat ini, PT KAI baru melakukan pemeliharaan yang bersifat sementara atas turunnya jalur rel kereta api sedalam 2 cm hingga 5 cm tersebut.
Pihaknya juga menyiagakan petugas 24 jam di lokasi turunnya jalur rel.
"Disini ada posko ada petugas juga yang siaga 24 jam untuk atasi masalah tersebut yang sifatnya masih sementara. Daerah ini memang rawan longsor, makanya petugas kami setiap saat selalu menaikan lagi jalur rel tersebut supaya tidak turun terus menerus," kata Joni. (men)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.