Sambut Kedatangan Presiden Aktivis KAMMI Gelar Aksi Jokowi Gagal
Puluhan aktivis KAMMI Daerah Pontianak menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo di Kalimantan Barat, dengan menggelar aksi damai.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
![Sambut Kedatangan Presiden Aktivis KAMMI Gelar Aksi Jokowi Gagal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aktivis-kammi-pontianak-sambut-kedatangan-jokowi_20170317_145701.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Pontianak menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Kalimantan Barat, dengan menggelar aksi damai di bundaran Monumen Sebelas Digulis, Jalan Jend A Yani, Pontianak, Jumat (17/3/2017).
Koordinator Aksi, Adi Sutrisno mengatakan aksi damai yang dilakukan ini, dalam rangka menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia.
"Aksi damai ini menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia, yaitu bapak Presiden RI, Joko Widodo. Aksi ini KAMMI namai 'Aksi Jokowi Gagal'," ujarnya.
Dengan menggunakan nama aksi tersebut, menurut Adi bertujuan untuk memberikan aspirasi mengenai kinerja Joko Widodo.
"Di antaranya, ketidakmampuan Pemerintahan Jokowi dalam menegakkan keadilan dan supremasi hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.
Selain itu juga ketidakmampuan Pemerintahan Jokowi dalam melaksanakan pembangunan yang merata di Indonesia.
"Pembangunan masih berpusat di Pulau Jawa, banyaknya desa yang dialiri listrik negara. Jalan di Kalbar masih banyak yang rusak," jelasnya.
Baca: Kekurangan Hakim di MK Tak Mengganggu Sidang Sengketa Pilkada
Selanjutnya, ketidakmampuan Pemerintahan Jokowi dalam mengontrol harga kebutuhan pokok di pasar.
"Contohnya ketidakstabilan harga cabai, daging sapi dan lain-lain. Ketidakmampuan Pemerintahan Jokowi dalam mengelola keuangan sehingga Indonesia banyak berutang dan banyak mencabut berbagai subsidi," kata dia.
Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Untan ini menambahkan bahwa sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, seharusnya Jokowi mampu menyelesaikan berbagai permasalahan.
"Namun faktanya adalah ketidakmampuan Presiden dalam memimpin, sehingga masalah di Indonesia semakin banyak. Maka dari itu, kami menyimpulkan bahwa Jokowi gagal dalam memimpin Indonesia. Jika merasa tidak sanggup memimpin Indonesia, lebih baik Jokowi mundur sebagai presiden RI," sambungnya.