Denny Ariessandi Tewas karena Dendam, 46 Tusukan Membekas di Tubuhnya
Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bekerja keras mengungkap kasus korban pembunuhan Denny Ariessandi.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bekerja keras mengungkap kasus korban pembunuhan Denny Ariessandi.
Korban yang berdasarkan KTP beralamat di Perum Pondok Maritim Surabaya dan pindah ke Gedangan Sidoarjo, ternyata tewas dengan 46 tusukan senjata tajam.
Hal itu berdasar hasil visum dan autopsi yang dilakukan Rumah Sakit Dr Soetomo terhadap tubuh korban.
Awalnya ditemukan 32 luka tusukan, tapi hasil autopsi ditemukan 46 luka tusukan.
Tusukan itu ada di bagian punggung, dada dan leher. Diduga, korban Denny dihabisi nyawanya karena sang pelaku memiliki dendam.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Ardian Satrio Utomo tidak mau membuka soal motif pelaku dan kronologis peristiwa pembunuhan ini.
"Hasil autopsi di tubuh korban ditemukan 46 luka tusuk," kata Ardian kepada wartawan, Jumat (24/3/2017).
Selain menemukan 46 luka tusuk, hasil autopsi juga ditemukan bawah korban dibekap mulutnya untuk menghabisi nyawanya.
Selanjutnya, pelaku menusuk tubuh korban berkali-kali pakai senjata tajam.
Penyebab utama kematian korban karena ada tusukan di leher yang menebus pembuluh darah besar.
Jasad korban yang bekerja di perusahan ekpedisi, J&T Express Surabaya ditemukan meninggal di pinggir Jl Larangan, Kecamatan Bulak sebelah utara Kenjeran Park, Kamis (23/3/2017) sekitar pukul 06.30.
"Tapi, korban diperkirakan meninggal pada pukul 02.00 Wib sampai 04.00 WIB," turur Ardian.
Hanya saja, lokasi ditemukan jasad Denny itu bukan lokasi pembunuhan. Lokasi itu hanya tempat dibuangnya jasad korban.
Baca: Belum Ada Tersangka Pengunggah Video Penggerebekan Remaja Mesum di Mal
Karena, keterangan dari warga yang diminta polisi, ternyata tidak mendengar suara keributan atau teriakan minta tolong dari TKP.
CCTV yang ada di sekitar 300 meter dari lokasi kejadian, juga tidak berhasil merekamnya.
"Kami sudah melihat rekaman CCTV, tapi tidak mampu menjangkau TKP. Kasus ini, ditangani oleh Satreskrim Polres. Kami hanya membackup," jelas Kapolsek Kenjeran, Kompol Ahmad Faisol Amir.
Saat ditemukan, polisi juga tidak menemukan barang bukti, identitas milik korban. Demikian juga mobil Daihatsu Xenia L 1620 MS yang dibawa korban, tidak ada. (fat)