Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

298 Warga Samarinda Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Kebakaran Selama 2017

Intensitas kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, awal 2017, cukup tinggi.

Editor: Y Gustaman
zoom-in 298 Warga Samarinda Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Kebakaran Selama 2017
Dokumentasi Humas BPBD Kota Samarinda
Petugas pemadam bersama warga bahu membahu memadamkan api yang menghanguskan kawasan padat pemukiman di Jalan Jelawat, Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Sabtu (25/3/2017) dini hari. DOKUMENTASI HUMAS BPBD KOTA SAMARINDA 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper Desmawangga

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Intensitas kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, awal 2017, cukup tinggi.

Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kota Samarinda, merilis pada Januari terjadi empat kali kebakaran dengan kerugian mencapai Rp 400 juta.

Pada Februari terjadi empat kali kebakaran dengan kerugian mencapai Rp 1 miliar, dan hingga 28 Maret sudah terjadi tujuh kali kebakaran dengan kerugian Rp 980 juta. Total 298 jiwa kehilangan tempat tinggal.

"Untuk petugas pemadam kebakaran selalu berupaya untuk dapat segera memadamkan api, guna menghindari meluasnya kebakaran, termasuk menghindari korban jiwa," ujar Koordinator Tim Reaksi Cepat Bidang Tanggap Darurat & Evakuasi, BPBD Kota Samarinda, Nanang Arifin, Selasa (28/3/2017).

Dari rentetan peristiwa tersebut faktor dominan api ditimbulkan di antaranya kompor, arus pendek aliran listrik, lilin, termasuk obat nyamuk bakar.

"Beberapa kali kejadian disebabkan karena warga tidak menjaga kompornya saat digunakan, lalu yang paling sering memang korsleting listrik," ia menambahkan. 

Berita Rekomendasi

Nanang mengimbau sudah seharusnya warga memeriksakan instalasi listriknya, kalau memang sudah rapih seharusnya segera diganti.

"Baru-baru ini terjadi kebakaran karena warga membakar kasurnya. Bahkan saat itu sampai mengakibatkan korban jiwa tewas, karena kaget dengan kejadian itu," tambah dia.

Warga yang tak berkepentingan saat kebakaran untuk tidak berada di lokasi karena dapat menghambat petugas pemadam memadamkan api.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas