Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswi Pendiam dan Aktif di Kampung itu Hamil Lalu Tewas di Tangan Kekasih

Selama ini selalu aktif di kegiatan-kegiatan masyarakat, seperti dalam forum kepemudaan desa maupun di organisasi keagamaan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mahasiswi Pendiam dan Aktif di Kampung itu Hamil Lalu Tewas di Tangan Kekasih
ilustrasi mayat 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Keluarga RA (20), mahasiswi korban pembunuhan meminta aparat penegak hukum untuk memberikan hukuman berat ke pelaku.

"Pelaku harus dihukum berat," pinta Sukarjinomo, kakek korban saat ditemui di rumah duka di Dusun Selokambang, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Minggu (26/3/2017).

Jika hukuman yang diberikan ke pelaku ringan, itu tidak bisa menjadi efek jera bagi pelaku sehingga dikhawatirkan kejadian sama terulang lagi dan memakan korban baru.

"Sebelumnya saya tidak menaruh curiga sama sekali. Jumat (24/3/2017) pagi cucu saya pamit ke keluarga katanya mau kuliah, tapi kok sampai Sabtu (25/3/2017) malam tidak pulang. Baru malam itu (Sabtu) keluarga dapat kabar, katanya RA meninggal," ungkapnya.

Ketua RT 02 Dusun Selokambang, Supadi, tidak menyangka RA yang tak lain adalah tetangganya menjadi korban pembunuhan.

RA berstatus mahasiswi semester 4 AMIKOM Yogyakarta.

Supadi dan warga dibuat kaget, lantaran selama Ini RA dikenal sebagai pribadi pendiam, baik, dan suka berkegiatan di masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Kalau pelaku hanya diberikan hukuman satu atau dua tahun percuma," sebutnya.

Dia meminta agar pelaku dihukum berat, paling tidak dihukum mati.

Menurut Supadi, RA selama ini selalu aktif di kegiatan-kegiatan masyarakat, seperti dalam forum kepemudaan desa maupun di organisasi keagamaan.

Dengan berbagai aktivitasnya ini, hubungan RA dengan warga terjalin baik, sehingga kesan 'nakal' tidak pernah terbesit dalam pikiran warga ke sosok RA.

"Memang anaknya aktif di kegiatan masyarakat," paparnya. Tak hanya itu, RA juga dikenal sebagai wanita muslimah di kampungnya.

Kesan sebagai wanita baik-baik memang melekat di pribadi RA.

Apalagi keluarga RA selama ini diketahui aktif mengurus masjid di kampung setempat sementara ibu RA adalah seorang guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Bantul.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas