Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Termakan Berita Bohong Warga Keroyok Pria yang Mencari Cucunya Hingga Tewas

Masyarakat harus semakin lebih aktif menyaring dan memastikan setiap informasi yang masuk di gawainya bukan berita bohong alias hoax.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
zoom-in Termakan Berita Bohong Warga Keroyok Pria yang Mencari Cucunya Hingga Tewas
Facebook
hoax-ren 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Masyarakat harus semakin lebih aktif menyaring dan memastikan setiap informasi yang masuk di gawainya bukan berita bohong alias hoax.

Beredarnya informasi palsu atau berita bohong satu di antara dampak negatif kemajuan teknologi informasi tersebut. Gara-gara berita bohong seorang meninggal diamuk massa.

Kapolda Kalimantan Barat Irjen Musyafak sangat menyayangkan massa main hakim sendiri terhadap pria berinisial MM hingga meninggal dunia di Kantor Desa Amawang, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Minggu (26/3/2017) pukul 15.30 WIB.

Korban merupakan warga Pontianak asal Kota Bandung. Massa yang termakan informasi berita bohong soal pencuri anak akhirnya mengeroyok MM yang mereka anggap mencurigakan. 

Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Mempawah Ipda Bambang bersama Kanit Reskrim, Kanit Intel dan anggota Sabhara sudah berusaha mengamankan MM yang sudah babak belur oleh massa.

Menurut Bambang saat korban hendak dievakuasi ke mobil patroli, massa semakin beringas dan menerobos pintu tempat korban diamankan.

BERITA REKOMENDASI

"Massa membabibuta mengeroyok korban dan akhirnya korban meninggal lalu dibawa ke RS Rubini Mempawah," terang Bambang.

Hasil penyelidikan diperoleh korban sedang mencari alamat anak kandungnya yang sudah menikah dengan warga setempat. Ia ke sana hendak mengunjungi cucunya.

Dalam perjalanan, korban tidak tahu persis rumah anaknya tersebut sehingga menimbulkan kecurigaan masyarakat setempat karena gerak-geriknya aneh.

Masyarakat setempat yang telah dikompori isu penculikan anak, tanpa konfirmasi lagi, langsung bertindak anarkis dan membabi buta.

Kapolda Kalbar meminta masyarakat tak mudah percaya berita bohong, tidak sesuai fakta dan tanpa dasar yang disebarkan di media sosial.


"Hukum harus ditegakkan, kita akan memproses siapa pun yang bertindak melawan Hukum," Kapolda Kalbar menegaskan.

Beredarnya berita bohong sudah sangat meresahkan kehidupan bermasyarakat. Menurut Musyafak, berita bohong sudah menjadi penyakit yang menulari masyarakat.

"Hoax saat ini termasuk salah satu penyakit sosial masyarakat, selain penyakit sosial masyarakat yang sudah ada yaitu judi, minuman keras, narkoba, tawuran, kejahatan kriminal, sex bebas," ujar Musyafak.

Begitu meresahkannya informasi bohong karena mengandung unsur kebencian, permusuhan, berita bohong yang semuanya itu berpotensi memecah belah keutuhan NKRI.

Kepolisian akan tegas menindak para pelaku pembuat atau penyebar berita bohong karena dapat menular dan meresahkan masyarakat.

Dikatakan Musyafak, warga mesti kritis menyikapi informasi bohong. Ia meminta setiap orang memiliki kebiasaan menganalisis berita dan mengkroscek kebenaran berita tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas