Sedih! Tewas Dimangsa Ular, Ternyata Akbar Tinggalkan Anak yang Baru Lahir
Ceritanya, dia ke kebun untuk memetik kelapa sawit, lalu dijual demi membiayai perjalanannya dari Mamuju Tengah ke Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Akbar (25), petani kelapa sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, yang tewas diterkam ular piton atau sanca kembang atau sanca batik, ternyata sedang berjuang untuk keluarganya.
Ceritanya, dia ke kebun untuk memetik kelapa sawit, lalu dijual demi membiayai perjalanannya dari Mamuju Tengah ke Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Di Luwu, Akbar rencananya akan menjemput istrinya bernama Muna dan anaknya.
Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi mengatakan, sekitar sebulan sebelum kejadian ini, Akbar mengantar Muna ke kampung halaman di Luwu untuk melahirkan anak kedua mereka.
"Saat (istri) selesai melahirkan, Akbar kembali ke sini. Jadi, rencananya ini, Akbar pergi panen sawitnya karena mau ke Palopo (Luwu) kembali jemput istrinya, kasihan," tutur Junaedi.
Ayah almarhum juga tidak berada di Mamuju Tengah saat kejadian maut itu menimpa.
"Orangtuanya juga baru sampai tadi pagi (Selasa kemarin), karena dia ada di Tinambung, Polewali Mandar," kata Junaedi.
Polewali Mandar merupakan kabupaten di Sulawesi Barat.
Kematian Akbar belum diketahui Muna.
"Tidak bisa dihubungi (telepon) karena susah jaringan (seluler) di tempatnya," kata Junaedi.
Warga Kerap Temukan Ular
Terpisah, seorang kerabat Akbar, Mursalim, mengatakan, ular berukukan raksasa kerap ditemukan di kawasan kebun sawit tersebut.
"Di sini memang sering ditemukan ular piton raksasa, tapi baru ini pernah kejadian telan orang," kata Mursalim kepada TribunSulbar.com (tribunnews.com network).
Pada tahun 1990-an, kata Mursalim, warga setempat pernah menemukan ular serupa di daerah tersebut.