Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suara Terakhir Akbar yang Didengar Warga Sebelum Hilang Ditelan Ular Piton

Warga Desa Salubiro sempat mendengar teriakan dari kebun sawit sebelum Akbar (25) ditemukan di dalam perut ular piton.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Suara Terakhir Akbar yang Didengar Warga Sebelum Hilang Ditelan Ular Piton
(TRIBUNSULBAR.COM/NURHADI/REPRO)
Warga Salubiro Mamuju Sempat Dengar Teriakan Akbar sebelum Ditelan Ular Piton 

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU TENGAH - Warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat sempat mendengar teriakan dari kebun sawit sebelum Akbar (25) ditemukan di dalam perut ular piton atau sanca kembang atau sanca batik.

Hal itu disampaikan Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi saat menceritakan kronologi sebelum dan setelah korban diterkam ular raksasa itu.

"Awalnya ini Akbar, berangkat dari rumahnya sekitar pukul 07.00 Wita, menuju kebun sawitnya membawa alat panen," kata Junaedi kepada TribunSulbar.com, Selasa (28/3/2017).

"Warga di sini dengar orang teriak sekitar pukul 13.00 Wita, tapi dikiranya orang pemburu babi. Apalagi tidak ada suara minta tolong makanya tidak dihiraukan," ujarnya menambahkan.

Akbar dicurigai hilang oleh tetangganya karena tidak pulang seharian.

Biasanya, Akbar kembali dari kebun pada siang hari.

Berita Rekomendasi

Saat dilakukan pencarian pada Senin (27/3/2017) sekitar pukul 22.00 Wita, warga menemukan seekor ular piton raksasa sepajang tujuh meter di pinggir kebun milik korban.

Junaedi menuturkan, di tubuh ular yang menerkam Akbar ditemukan kurang lebih sepuluh bekas sabetan parang.

Firasat Kematian Akbar
Di mata keluarga, ada yang “aneh” jelang kematian Akbar Bin Ramli (25).

Gelagat Akbar dianggap lain ketika berangkat dari rumah ke kebun sawit, Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (26/3/2017) pagi.

Baca: Paman Akbar Ternyata Sering Membunuh Ular di Kawasan Perkebunan Sawit

"Barusan (Akbar) ini tidak bawa HP (handphone) sama naik motor," kata paman Akbar, Adhan Andi Sirajuddin (45) saat ditemui Tribunsulbar.com di kediaman duka, Desa Salubiro, Kamis (30/3/2017).

Jarak antara rumah dan kebun almarhum tidaklah dekat, namun baru ketika itu jalan kaki.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas