Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gumpalan Sakit Hati Siswa SMA Taruna Nusantara yang Berujung Pembunuhan

Misteri siapa pelaku pembunuhan keji yang telah menewaskan satu orang siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, berinisial KW akhirnya terjawab sudah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Gumpalan Sakit Hati Siswa SMA Taruna Nusantara yang Berujung Pembunuhan
Repro/KompasTV
Petugas melakukan olah TKP kasus pembunuhan siswa kelas X SMA Taruna Nusantara bernama Krisna Wahyu Nur Ahmad yang ditemukan tewas di baraknya, di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (31/3/2017). 

Pihaknya pun telah mengeluarkan keputusan tegas dengan adanya kejadian ini.

"Tindak kekerasan, menyontek, mencuri, asusila, sampai narkoba akan kami keluarkan dari sekolah," tegas Puguh.

Kedepan pihaknya akan lebih mengintensfikan pemeriksaan terhadap para siswa SMA Taruna Nusantara demi menghindari kejadian serupa terulang.

"Nantinya kami akan rutin melakukan tes psikologi, nantinya tes psikologi bukan saat tes penerimaan siswa baru saja, namun kita akan rutin menggelar tes untuk mengetahui perkembangan kejiwaan anak-anak didik kami. Kami juga akan meningkatkan pengamanan dengan memasang sinar X-ray untuk menghidari masuknya benda-benda tajam yang mungkin dibawa masuk siswa," tambahnya.

Terpisah, Dudung Abdurrahman selaku paman korban mengungkapkan keluarganya sudah berbesar hati dengan kejadian ini.

Petugas melakukan olah TKP kasus pembunuhan siswa kelas X SMA Taruna Nusantara bernama Krisna Wahyu Nur Ahmad yang ditemukan tewas di baraknya, di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (31/3/2017).
Petugas melakukan olah TKP kasus pembunuhan siswa kelas X SMA Taruna Nusantara bernama Krisna Wahyu Nur Ahmad yang ditemukan tewas di baraknya, di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (31/3/2017). (Repro/KompasTV)

Ia pun sudah melimpahkan semuanya kepada pihak kepolisian.

"Kami sudah ikhlas, semoga almarhum tenang di alam sana. Untuk proses selanjutnya kami percayakan pada pihak kepolisian," ujar Dudung singkat.

Berita Rekomendasi

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol R Djarod P.H. Madyoputro menyatakan selama dilakukan penyelidikan pelaku memang mengaku senang menonton film rambo, crime dan perang.

Dari seringnya menonton film-film bergenre action itu, muncul keinginan menikam korban dengan adegan yang ada di film-film.

"Film itu dijadikan referensi yang menginspirasi," jelasnya. (sis)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas