Ini Komentar Alumni Taruna Nusantara Terkait Pembunuhan yang Libatkan Juniornya
Tegaknya hukum merupakan salah satu komponen penting dalam memastikan peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku pembunuhan terhadap siswa SMA Taruna Nusantara, Krisna Wahyu Nur Ahmad, adalah teman sekolahnya sendiri, Andi Muhammad Ramadhan.
Pembunuhan itu terjadi diduga dipicu kekesalan pelaku, karena handphone-nya disita sekolah setelah dipinjam korban.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumnin SMA Taruna Nusantara (IKASTARA) Muhammad Rachmat Kaimuddin, dalam siaran persnya menegaskan alumni SMA Taruna Nusantara mendukung proses hukum yang transparan, adil, dan profesional.
"Siapapun pelakunya dan apapun alasannya," katanya.
Yang dilakukan pelaku terhadap korban, adalah tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan sekolah kepada para siswa.
Muhammad Rachmat Kaimuddin menyebut ajaran tersebut antara lain adalah selalu menjaga kehormatan, kebersamaan dan selalu menganggap sesama siswa sebagai saudara.
"Bukan sekadar teman yang bersekolah di SMA yang sama. Jadi, kejadian ini benar-benar tidak terduga dan jauh dari nilai-nilai yg diajarkan kepada kami," terangnya.
Insiden yang baru pertama kali terjadi setelah puluhan tahun sekolah itu berdiri, dikhawatirkan dapat berdampak negatif terhadap sekolah, dan para peserta didik.
Oleh karena itu, menurutnya, proses hukum yang sesuai aturan, diharapkan dapat mengantisipasi segala dampak buruk tersebut.
"Tegaknya hukum dalam proses ini merupakan salah satu komponen penting dalam memastikan peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," ujarnya.
"Kami juga mendukung setiap langkah yang dilakukan untuk meminimasi dampak negatif peristiwa ini terhadap siswa-siswi SMA Taruna Nusantara maupun terhadap keluarga besar SMA Taruna Nusantara," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.