Terjangan Longsor Menelan Warga Dusun Tangkil Menimbulkan Gemuruh
Apa yang selama ini ditakutkan warga Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, menjadi kenyataan.
Editor: Y Gustaman
"Saya dapat telepon, katanya kakak saya tertimbun longsor di kebun," aku Sumanto.
Setibanya di lokasi ia melihat kebun jahe tempat kakaknya berkebun sudah tidak tampak, yang tersisas hanya timbunan tanah longsor.
Sehari sebelum kejadian, kakaknya sempat berujar akan memanen jahe sebelum longsor. Padahal jahe yang akan dipanen kakaknya belum masuk masa panen.
Petugas BPBD Ponorogo sebelumnya sudah mengimbau warga agar tidak beraktivitas di sekitar tebing karena masuk zona berbahaya. Warga tak mengacuhkan imbauan tersebut.
Kesedihan juga menyelimuti, Wiyoto (35). Petani yang tinggal di Dukuh Krajan ini kehilangan istrinya, Pita (30), dan anaknya, Alda (6).
Ditemui di rumah kepala Desa Banaran yang difungsikan sebagai posko pengungsian, Wiyoto begitu sangat terpukul. Ia hanya tiduran di lantai sambil menutupi matanya.
"Anak dan istrinya hilang tertimbun longsoran," kata Patmi (56), ibu kandung Wiyoto.
Tetangga Patmi menuturkan saat kejadian cucunya tersebut sedang bermain di rumah dan menantunya sedang mencuci baju. Sementara Wiyoto mencari rumput di hutan.