Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Warga Atambua Serbu Markas TNI Saat terjadi Ledakan, Ada Apa?

Ratusan warga ini ada yang langsung masuk ke kompleks markas, ada juga yang hanya menonton dari luar markas dalam jarak sekitar 100 meter lebih

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ratusan Warga Atambua Serbu Markas TNI Saat terjadi Ledakan, Ada Apa?
Edi Bau
Bubungan asap dan nyala api membakar BBM yang dimusnahkan di Markas Satgas Pamtas RI-RDTL, Yonif Raider 641/Beruang, Sabtu (1/4/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Ratusan warga Kota Atambua dan sekitarnya berlarian menyerbu Markas Komando (Mako) TNI Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL Yonif Raider 641/Beruang di Sesekoe, Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Sabtu (1/4/2017) pagi.

Mereka panik saat melihat kepulan asap hitam tebal disertai bunyi ledakan dari arah markas tentara penjaga perbatasan tersebut.

Mereka mengira markas tentara mengalami kebakaran.

Ratusan warga ini ada yang langsung masuk ke kompleks markas, ada juga yang hanya menonton dari luar markas dalam jarak sekitar 100 meter lebih.

Tak hanya itu, dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemda Belu dan satu unit mobil tanki air langsung disiagakan di markas tentara tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran akibat rembetan api dari tempat pemusnahan BBM selundupan.

Pasalnya, jarak antara tempat pemusnahan BBM dengan pagar pembatas markas hanya sekitar lima meter, sementara nyala api menjulang hingga sekitar 30-an meter.

Komandan Yonif Raider 641/Beruang, Letkol Wisnu Herlambang bersama Dandim 1605 Letkol Nurdihin Adi Nugroho melakukan pemusnahan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin, minyak tanah dan solar yang diamankan saat akan diselundupkan ke Timor Leste sebanyak 6,9 ton lebih di tanah lapang bagian belakang markas.

Berita Rekomendasi

Pemusnahan ribuan liter ton BBM dalam kemasan jerikan ukuran lima liter dan jeriken ukuran 30 liter, ini dilakukan dengan menuangkannya ke dalam lubang yang telah dibuat kemudian dibakar.

Pada saat pembakaran inilah api langsung membesar, mengepulkan asap hitam setinggi 30-an meter, berikut bunyi ledakan.

Hal ini membuat warga sekitarnya termasuk dari Kota Atambua berdatangan untuk menyaksikannya.

Salah satu warga Atambua, Viktor kepada Pos Kupang mengaku kaget saat mendengar bunyi ledakan lalu melihat adanya kepulan asap hitam membubung.

Dirinya mengira ada kebakaran di markas tentara tersebut sehingga bersama beberapa warga lainnya, mendatangi lokasi untuk melihat dan sebisa mungkin memberikan bantuan.

"Saya pikir ada kebakaran. Dari dalam kota juga dengar bunyi. Asap juga tinggi sehingga kami datang," ujarnya.

Meski setelah datang, tidak terjadi kebakaran, ratusan warga ini tetap berada di tempat itu guna menyaksikan api yang semakin dan membesar itu.

Hampir sejam kemudian, api mulai mengecil.

Komandan Yonif Raider 641/Beruang membenarkan jika ada warga yang panik lantaran melihat kepulan asap dan nyala api yang membubung tinggi dekat markasnya tersebut.

Baginya ratusan warga yang datang itu menunjukkan bahwa betapa tingginya rasa memiliki warga kota ini terhadap keberadaan markas tersebut.

Dijelaskannya, BBM yang dimusnahkan hari itu antara lain, bensin, solar dan minyak tanah hasil operasi satuan itu selama sembilan bulan bertugas menjaga perbatasan negara, juga ada BBM hasil operasi Kodim 1506 Belu.

Dirinya berharap, dengan pemusnahan tersebut bisa memberi efek jera kepada warga yang ingin melakukan tindakan illegal tersebut. Warga bisa memilih kegiatan ekonomi lainnya yang legal. (roy)

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas