Perempuan Penyadap Aren Terjatuh dari Pohon 10 Meter, Tulang Lehernya Patah
Perempuan penyadap aren terjatuh dari pohon setinggi 10 meter, lengan dan lehernya patah tulang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, Imam Rosidin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Nyoman Sumarna panik saat menurunkan ibunya Ni Nengah Tenik dari mobil ambulans di depan IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Tenik dilarikan ke RSUP Sanglah setelah wanita asal Desa Tembok, Tianyar, Karangasem, itu terjatuh dari pohon aren setinggi 10 meter. Sehari-hari ia dikenal sebagai perajin gula aren.
Sumarna menceritakan peristiwa nahas tersebut Selasa (4/4/2017) pukul 07.00 Wita. Saat itu ibunya berangkat bersama teman-temannya ke kebun aren di belakang rumah.
Setelah memanjat pohon aren dan mulai menyadap getahnya, Tenik terpeleset dan terjatuh dari ketinggian 10 meter.
"Memang kondisinya sehabis hujan. Mungkin pohonnya licin dan ibu tergelincir," ungkap sang anak sembari berjalan menuju tempat pendaftaran pasien.
Usai terjatuh Tenik dibawa teman-temannya ke rumah. Setelah itu ia dilarikan ke klinik terdekat. Lantaran parah Tenik dilarikan ke Rumah Sakit Balimed, Karangasem.
Petugas medis Rumah Sakit Balimed meminta keluarga membawa Tenik ke RSUP Sanglah karena lukanya sangat parah.
"Ibu memang sudah lama jadi pengrajin gula aren. Baru kali ini mengalami peristiwa jatuh dari pohon," tutur Sumarna dengan nada sedih.
Akibat kejadian tersebut, Tenik mengalami patah tulang pada lengan kanannya. Selain itu lehernya juga mengalami patah tulang.
Setelah masuk IGD, Tenik langsung mendapatkan penanganan intensif tim dokter.
"Di klinik dibilang cuma patah pergelangan tangannya. Saya lalu membawanya ke Rumah Sakit Balimed, ternyata tulang lehernya patah. Jadi langsung disuruh ke Sanglah," lanjut Sumarna.
Pantaun Tribun Bali, pukul 18.00 Wita korban sudah terlihat sadarkan diri. Lehernya juga sudah dipasang alat penyanggah. Selanjutnya Tenik akan segera dioperasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.