Pesawat Militer 'Pengendus Nuklir' AS Akhirnya Tinggalkan Aceh
Dalam penerbangan itu, tidak semua awak diangkut ke Jepang, namun masih terdapat sekitar 11 awak yang tetap tinggal di Aceh.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Hari Mahardhika
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Pesawat militer pendeteksi nuklir milik Amerika Serikat, Jumat (7/4/2017) pukul 10.00 WIB meninggalkan Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh.
Menurut GM PT Angkasa Pura II Sultan Iskandar Muda, Surahmat, pesawat itu akan terbang menuju Bandara Kadena, Okinawa, Jepang, salah satu pangkalan militer Amerika Serikat di Asia Pasifik.
Sebelumnya, pesawat milik US Air Force (Angkatan Udara Amerika Serikat) tersebut telah berada di Bandara Sultan Iskandar Muda selama 15 hari setelah mendarat darurat akibat mengalami kerusakan mesin pada Jumat (24/3/2017) lalu.
Baca: Pascamendarat Darurat di Aceh, Kru Pesawat Militer AS akan Dijemput
Baca: Pesawat Militer Amerika Serikat yang Mendarat Darurat di Aceh Nginap Seminggu
Baca: Ada Gangguan Mesin, Pesawat Militer Amerika Serikat Mendarat Darurat di Aceh
Dalam penerbangan itu, tidak semua awak diangkut ke Jepang, namun masih terdapat sekitar 11 awak yang tetap tinggal di Aceh, mereka merupakan kru, teknisi, mekanik, dan pengamanan.
Belasan awak itu serta barang-barang kargo yang tersisa akan dijemput oleh pesawat selanjutnya.
Namun belum diketahui jadwal kedatangan pesawat selanjutnya.
Informasinya, simak dalam tayangan video di atas. (*)