Tak Biasanya Endar Pergi Tanpa Pamit kepada Sang Ibu
Murini terakhir bertemu Endar Prasetyo pada Kamis (6/4/2017) lalu. Anak keduanya itu pergi dari rumah tanpa pamit.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Keluarga terduga teroris Endar Prasetyo, di Dukuh Limbangan, RT05/RW02, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, mendapat ucapan duka cita dari sanak familinya, Minggu (9/4/2017).
Murini, ibu Endar, terlihat tegar dan berharap anaknya meninggal dalam kondisi syahid.
"Anak saya itu saleh, doakan dia mati syahid," kata Murini seraya mengarahkan tangan kanannya ke atas.
Sejak sore Murini diungsikan untuk sementara waktu ke sebuah rumah yang masih memiliki ikatan saudara. Rumahnya tengah disterilkan seusai perintah polisi.
Murini merupakan janda yang mempunyai empat anak yakni Adi Handoko (alm), Endar Prasetyo, Fitri Anggraini dan Indah Lestari.
Suaminya, Edi Sunarso, meninggal sekitar tiga tahun lalu. Sedangkan anak pertama, Adi Handoko, meninggal dunia satu tahun lalu karena sakit liver.
Murini terakhir bertemu Endar Prasetyo pada Kamis (6/4/2017) lalu. Anak keduanya itu pergi dari rumah tanpa pamit.
Ia mengira Endar pergi bekerja sebagai sopir seperti biasanya.
Endar sebelumnya cukup lama bekerja di bengkel spooring balancing, kemudian mengundurkan diri.
"Ia tidak bilang pergi ke mana, tidak biasanya dia pergi meninggalkan rumah berhari-hari. Setelah tidak lagi bekerja di bengkel, dia itu sering nyopir kalau ada yang minta diantar," ujar Murini.
Di mata Murini, Endar merupakan anak yang sangat sayang kepadanya. Setiap pergi ke luar rumah ia selalu pulang meski larut malam sekalipun.
"Dia itu inginnya menemani ibu karena saya tinggal sendirian di rumah. Adik-adiknya sudah berumah tangga. Biasanya ia pergi selalu pamit. Setelah selesai sama urusannya pasti langsung pulang," katanya.
Baca: Lurah dan Camat Ngaliyan Kaget Ada Warganya Terlibat Aksi Terorisme
Pada Sabtu, Murini pulang ke rumah setelah menginap di rumah anak bungsunya di daerah Weleri, Kendal.