Teman-teman Sekolahnya Menangis Histeris, Tak Percaya Naya Tewas Dibunuh
Pascapembunuhan ini, puluhan rekan-rekan Naya yang sekolah di SMP Swasta Amal Bakti datang ke rumah duka.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Naya (14), salah satu korban pembunuhan dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul.
Sebelumnya, Naya ditemukan tewas bersama ayahnya Riyanto (40), ibunya Riyani (38), adiknya Gilang (11) dan neneknya Sumarni (60) di kediaman mereka Jl Rumah Potong Hewan/Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.
Pascapembunuhan ini, puluhan rekan-rekan Naya yang sekolah di SMP Swasta Amal Bakti datang ke rumah duka.
Sesampainya di rumah duka, beberapa teman perempuan korban menangis histeris.
Salah satu teman akrab korban bernama Alda (14) nyaris jatuh pingsan.
Alda yang mengenakan kerudung putih ini histeris dan meracau soal pembunuhan korban.
"Naya masih ada kan? Enggak mungkin Naya pergi. Naya masih ada," ucap Alda sesenggukan, Senin (10/4/2017).
Melihat Alda menangis, guru sekolah mereka berusaha menenangkan remaja bertubuh ramping itu.
Sang guru yang berdiri di samping Alda berulangkali mengusap kepala Alda sembari memeluknya.
Baca: Balita Kinara Ditemukan di Kolong Ranjang, Orangtua dan Dua Kakaknya Tewas Dibunuh
Saat diwawancarai Tribun Medan, Alda yang ditemani rekannya Nurul menyebut Naya teman yang baik.
Selama di sekolah, Naya dikenal sebagai pribadi yang pendiam.
"Naya itu anak yang baik. Dia mudah bergaul dan enggak pernah punya musuh," kata Alda sesenggukan.
Baca: Riyanto Selalu Menggendong Kinara Sebelum Dia, Istri dan Dua Anaknya Tewas Dibunuh
Alda meminta, polisi harus secepat mungkin menangkap pelaku pembunuhan Naya.
"Kami teman-temannya berharap bapak-bapak polisi bisa segera menangkap pelakunya. Mereka itu kejam, dan harus dihukum sesuai perbuatannya," ungkap siswa kelas delapan ini. (Ray/tribun-medan.com)