Pembobol Solo 20 Instansi Pemerintah di Tiga Provinsi Tertangkap
Orang paling dicari itu akhirnya tertangkap. Seorang diri Adi Nugroho membobol setidaknya 20 instansi pemerintah di tiga provinsi.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Adi Nugroho (35) alias Otto mengakui seluruh perbuatannya saat polisi menangkapnya di rumah sementara di Magelang, Kamis (6/4/2017) petang.
Warga Jalan Sapta Marga II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, ini paling dicari karena membobol kantor Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Sabtu (1/4/2017) dini hari.
Aksi pria berbadan tambun tersebut terekam kamera pengawas yang terpasang di beberapa sudut ruangan kantor tersebut.
“Sudah beberapa kali ini saya melakukan pencurian. Yang saya incar adalah beberapa barang dan uang tunai. Saya pilih instansi pemerintahan karena pada malam atau dini hari, cukup longgar dari sisi pengamanannya,” kata Adi di sela pemeriksaan petugas di Ruang Reskrim Polres Salatiga.
Kepada Tribun Jateng, Senin (10/4/2017), Adi mengutarakan, instansi pemerintahan yang dimaksud itu rata-rata adalah gedung pemda dan rumah sakit umum daerah.
Adi bekerja seorang diri. Pria yang sehari-hari bekerja di bidang perbaikan jaringan komputer di beberapa instansi tersebut sudah tahu kondisi kantor yang akan dijebolnya.
"Sehingga cukup tahu, bagaimana sistem pengamanannya dan cara mudah saya untuk masuk ke sana,” sambung Adi.
Setidaknya beberapa instansi ia bobol, baik di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, sampai Jawa Timur. Adi menyasar laptop, kamera, dan uang tunai yang tersimpan di lemari atau laci meja pegawai.
Hasil barang yang dicurinya Adi gunakan untuk keperluan sehari-hari. Ia mencuri karena servis jaringan komputer sedang sepi panggilan.
"Mau bekerja yang lain pun bingung. Akhirnya ya saya pilih jalani ini, saya pelajari dahulu seluk beluk perkantoran yang akan saya sasar. Untuk kemudian beraksi beberapa harinya,” kata dia.
Total ada sekitar 20 instansi yang pernah Adi bobol sepanjang 2016-2017 ini. Di Jateng di antaranya Kantor Pemkab Kebumen. Ia memperoleh uang tunai Rp 20 juta. Lalu Pemkab Temanggung Rp 20 juta.
Setelah itu Kantor Pemkab Purworejo Rp 3 juta, Pemkab Banjarnegara Rp 5 juta, Pemkot Salatiga Rp 8,5 juta, RSUD Temanggung Rp 5 juta, RSUD Klaten Rp 7 juta.
RSUD Karanganyar Rp 4 juta, RSUD Sragen Rp 3 juta, RSUD Banjarnegara Rp 1,5 juta, RSUD Wonogiri Rp 10 juta, dan RSUD Wonosobo Rp 5 juta.
Di DIY Yogyakarta, dia berhasil menggasak sekitar Rp 4,5 juta dan laptop di Kantor Pemkab Wates Kulonprogo, RSUD Wonosari Gunungkidul Rp 10 juta, dan RSUD Sleman Rp 3,5 juta.
Sementara di Jawa Timur, di Kantor Pemkot Madiun Rp 10 juta, Kantor Pemkab Ponorogo Rp 5 juta, Pemkab Nganjuk Rp 3,5 juta, RSUD Nganjuk Rp 800 ribu, dan RSUD Madiun Rp 1 juta.