Pak Guru Rozikin Belum Ditemukan, Baru Motornya yang Ketemu
Muh Khoirudin (35) tak dapat menutupi kesedihannya ketika melihat motor CB 150R Nopol S 4894 PW milik kakaknya telah dievakuasi di pinggir jalan
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Muh Khoirudin (35) tak dapat menutupi kesedihannya ketika melihat motor CB 150R Nopol S 4894 PW milik kakaknya telah dievakuasi di pinggir jalan Wringinanom, Kamis (13/4/2017).
Pria tinggal di Leminggir, Mojosari Kabupaten Mojokerto tak sadar air matanya mulai berlinang saat memegang motor warna hitam yang dikendarai kakaknya bernama Rozikin.
Sesekali pria berkaus merah itu terlihat mengusap-usap tangki motor sembari memanggil nama korban.
"Ternyata benar ini sampean Mas (Korban, Red)," ujar Muh Khoirudin sembari mengusap air matanya.
Rozikin adalah guru SMK Raden Paku Wringinanom dan merupakan satu di antara korban perahu tambang yang tengelam di Sungai Surabaya.
Hingga kini jenazah korban tinggal di Leminggir Mojosari RT28/RW07 Mojokerto belum ditemukan.
"Iya benar ini sepeda motor kakak saya," ungkapnya.
Khoirudin masih tidak percaya kakak kandungnya itu turut menjadi korban perahu tambang tenggelam.
Menurutnya, kakaknya berangkat untuk mengajar di SMK Raden Baku sekitar pukul 06.00 WIB.
Ada dua jalan alternatif yang biasanya dilewati korban. Pertama melalui Mojokerto ke arah Wringinanom dan jalur alternatif melalui Sidoarjo dan menyeberang sungai Surabaya.
"Saya mendapat telepon dari pihak sekolah menanyakan kabar kakak (Rozikin, Red) yang saat itu belum sampai di sekolah. Kabar itu bersamaan adanya perahu tambang yang tenggelam," tutur Khoirudin.
Mendapat kabar itu, ia segera bergegas menuju ke sekolah kakaknya. Pihaknya juga sempat mencari korban ke rumah-rumah kerabat dan temannya. Namun hasilnya nihil.
"Sudah saya telepon, namun ponselnya tidak aktif," ucapnya.
Rasa khawatir mulai menyelimutinya, akhirnya dia berupaya koordinasi bersama petugas dari BPBD Gresik dan Tim SAR di lokasi pencarian.