Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menjambret Mahasiswi, 2 Warga Surabaya Ini Dibekuk Tim Anti Bandit

Kedua pelaku sepesialis jambret ini dibekut tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya.

Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Sugiyarto
zoom-in Menjambret Mahasiswi, 2 Warga Surabaya Ini Dibekuk Tim Anti Bandit
youtube
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gelora Samudra Taufan (27), warga Jl Kebraon Manis Barat, Karang Pilang dan Yusuf Tri Wahyudi (27) asal JI Tambak Asri Surabaya harus berurusan dengan hukum.

Keduanya yang merupakan pelaku sepesialis jambret ini dibekut tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya.

Kedua tersangka digukung usai beraksi merampas handphone (HP) milik seorang mahasiswi, Alya.

Korban dirampas HP yang sedang digenggamnya saat naik motor dan berhenti di trafick light (TL) Jl Raya Darmo dekat Masjid Al Falah Surabaya, Rabu (12/4/2017).

Saat berhenti di TL, pelaku memepet korban. Begitu ada kesempatan, HP korban langsung dirampas oleh tersangka Yusuf yang berperan sebagai eksekutor.

Setelah menjambret, keduanya melarikan diri dengan motornya.

"Setiap menjambret, keduanya memilih jam tengah malam menjelang pagi, karena sepi sehingga memudahkan beraksi," sebut AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (14/4/2017).

Berita Rekomendasi

Shinto menuturkan, kedua tersangka kebanyakan memilih korban wanita yang sedang bermain HP di jalan atau yang membawa tas.

“Hasil dari kejahatan tersebut oleh kedua tersangka dijual di pasar depan Stasiun Wonokromo. Setelah itu uangnya dibagi dua oleh para tersangka," terang Shinto.

Dari hasil penyidikan yang sudah dilakukan, kedua tersangka sedikitnya sudah enam kali melakukan tindak kejahatan jalanan.

Tersangka biasa beraksi di Jl Darmo, Jl Ngagel Jaya Selatan, Jl Raya Mayjen Sungkono, Jl Raya HR Muhammad, Jl Raya Darmo, dan Jl Raya Wiyung Surabaya.

Dari penangkapan dua ersangka, tim Anti Bandit mengamankan barang bukti berupa, satu HP merek Oppo wama putih, satu HP Blackberry Gemini wama hitam.

Tersangka Taufan mengaku, dirinya terpaksa melakukan kejahatan penjambretan karen sedang butuh uang.

Dirinya yang tidak memiliki pekerjaaan tetap butuh uang guna kebutuhan hidup di Surabaya.

"Saya biasa berdua saat melakukan kejahatan. Korban biasanya perempuan karena mudah untuk direbut barang yang dibawanya," aku Taufan. fat

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas