Andi Lala Dikabarkan Ditangkap di Desa Pekan Tua
Andi Matala alias Andi Lala (35), otak pelaku pembunuhan satu keluarga di Jl Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, akhirnya ditangkap.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Andi Mattalata alias Andi Lala (35), otak pelaku pembunuhan satu keluarga di Jl Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli akhirnya ditangkap.
Tersangka dibekuk di Jl Lintas Rengat tepatnya di Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes, Kabupaten Indra Giri Hilir, Riau, Sabtu (15/4/3017) dinihari.
Dari informasi diperoleh Tribun Medan, tersangka ini melawan saat ditangkap. Dikabarkan, Andi Lala dihadiahi timah panas petugas gabungan.
Menurut informasi, petugas melakukan pengintaian sejak pukul 21.00 WIB, Jumat (14/4/2017).
Namun, karena di dekat lokasi penangkapan ada pesta, petugas menunda penangkapan hingga pukul 04.00 WIB.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting mengaku belum dapat informasi. Ia belum menerima laporan resmi dari Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu.
"Saya belum terima laporannya. Nanti kalau sudah ada laporannya, akan saya informasikan lebih lanjut ya," ungkap Rina singkat.
Disinggung soal kabar Andi Lala dihadiahi timah panas, Rina juga mengaku belum menerima informasi lanjutannya.
Perampokan dan pembunuhan di Mabar, Medan Deli cukup tragis. Pasalnya, satu keluarga meninggal dunia terdiri Riyanto, (40) kepala keluarga, Sri Ariyani (35) istri, Naya (13), Gilang (8) dan Sumarni (60) metua Riyanto.
Sedangkan Kinara (4), anak paling kecil masih kritis karena luka pada bagian kepala, wajah. Warga menemukan Kinara di kolong tempat tidur di kamar utama.
Jenazah kelima penghuni rumah ditemukan pada lokasi yang berbeda-beda. Jenazah Riyanto ditemukan di pintu dapur dengan luka pada bagian leher.
"Sedangkan jenazah Sri Ariyani, bersama dua anaknya Naya dan Gilang ditemukan di tempat tidur. Mereka juga luka pada bagian leher dan tubuh. Dan ibu mertuanya ditemukan di pintu kamar," kata Yanyo.
Yanto menceritakan, saat Serimpi memanggil Riyanto dan keluarga, tidak ada sahutan atau balasan. Setelah itu, Serimpi ke arah samping rumah dan liat pintu samping terbuka.
"Ketika mau masuk, saksi langsung terkejut lihat lantai rumah sudah banyak darah. Dan langsung memanggil-manggil warga sekitar," ujarnya. (Ray/tribun-medan.com)