Lima Ormas Desak Kapolres Tak Izinkan Pendirian FPI di Kota Salatiga
Lima ormas mendemo Polres Salatiga dan menuntut penolakan pendirian FPI di Kota Salatiga.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan Kota Salatiga menggelar aksi damai di depan Polres Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (15/4/2017) pagi.
Setidaknya ada sekitar lima ormas yang berunjukrasa damai sekitar 30 menit itu menyikapi wacana bakal berdirinya ormas FPI di Kota Salatiga.
Kelima ormas tersebut adalah Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI), Gerakan Pemuda Ansor, Barisan Ansor Serbaguna, Persatuan Silat Setia Hati Teratai, dan Laskar Merah Putih Kota Salatiga.
Mereka meminta dukungan kepolisian menolak FPI masuk ke Kota Salatiga. Kelima ormas tegas menolak FPI karena selama ini Salatiga dikenal sebagai kota toleran nomor dua di Indonesia.
Kapolres Salatiga AKBP Happy Perdana Yudianto menerima perwakilan ormas. Tuntutan mereka diwakili Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Salatiga, Setiawan.
"Kami menyatakan sikap, menolak segala bentuk gagasan yang ingin mengganti ideologi negara baik melalui forum diskusi, penyebaran pamflet, atau pun melalui informasi media elektronik. Kami juga menolak setiap gerakan radikalisme ataupun terorisme dalam bentuk apapun," ujar Setiawan.
GP Ansor siap bekerjasama mendukung pemerintah, Polri, dan TNI, menanggulangi serta memberantas gerakan dan paham radikal.
Beredar kabar GNPF MUI akan menggelar salat Subuh berjemaah di Masjid Darul Amal, Minggu (16/4/2017), yang diikuti sejumlah tokoh FPI Jateng dan pusat.
Ketua Badan Pengurus LCKI Kota Salatiga, Joko Tirtono, memastikan pihaknya tidak mempersoalkan gerakan Subuh berjemaah tersebut.
"Yang kami tolak dan khawatirkan adalah setelah atau di sela itu ada pendirian mau pun pembentukan FPI di Kota Salatiga," ungkap Joko.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.