Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Cinta Nenek 96 Tahun Hingga Rela Serumah Dengan Makam Suaminya

Kisah cinta nenek berusia 96 tahun yang satu atap dengan makam suami rupanya berawal dari makanan ringan.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Cinta Nenek 96 Tahun Hingga Rela Serumah Dengan Makam Suaminya
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Mak Roni 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kisah cinta nenek berusia 96 tahun yang satu atap dengan makam suami rupanya berawal dari makanan ringan.

Mak Roni, begitu sapaan akrab warga Jalan Veteran, Kampung Kubang, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Dia tinggal di sebuah gubuk berukuran 3 X 4 meter.

Di dalamnya, ada makam sang suami, Abah Eno panggilannya.

Mak Roni memang sengaja membuat rumah di atas makam suaminya.

Baca: Kesetiaan Nenek 96 Tahun, Pilih Tinggal Serumah Dengan Makam Suami

Berita Rekomendasi

Dia memilih untuk menetap di rumah tak layak huni (RTLH) itu meski sudah disuruh pindah anaknya.

Mak Roni merasa tak tega bila meninggalkan suaminya seorang diri.

Kesetian Mak Roni banyak menarik perhatian warga sekitar.

Tak ayal, Camat Ciawi Bambang Setiawan saja langsung melongoknya pada Senin (17/4/2017).

Mak Roni
Mak Roni

Mak Roni bercerita awal pertemuannya dengan Abah Eno.

Rupanya Mak Roni pernah ditinggal pasangannya.

Apa lagi kala itu Mak Roni tengah mengandung anak pertama.

Lelaki tersebut meninggalkannya tanpa pamit.

Walhasil, Mak Roni mesti banting tulang menghidupi putra pertamanya.

Nenek yang terkadang disapa Mak Onih itu terpaksa memutar otak.

Sampai akhirnya dia berjualan makanan ringan di Desa Banjarwangi, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Bukan tanpa perhitungan Mak Roni berjualan di lokasi tersebut.

Kala itu ada sebuah proyek pembangunan sekolah.

Alhasil warung Mak Onih ramai dikunjungi oleh pekerja proyek.

Camat Ciawi, Bambang Setiawan saat berkunjung ke rumah Mak Roni
Camat Ciawi, Bambang Setiawan saat berkunjung ke rumah Mak Roni (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Makanan yang dijual selalu habis.

Warungnya pun menjadi langganan bagi pekerja proyek.

Setelah sekian lama berjualan, ada seorang pekerja asal Cirebon.

Namanya Eno.

Pekerja itu rupanya jatuh hati pada Mak Onih.

Pun Mak Onih yang saat itu berstatus janda satu anak.

Waktu berputar, keduanya menjalin hubungan dekat hingga memutuskan untuk menikah.

Eno yang disapa Abah Eno oleh Mak Onih menerima pasangannya apa adanya.

"Aya carita keur ngora mah, nya'ah, (Ada cerita waktu muda, sayang)," kata Mak Onih kepada TribunnewsBogor.com, Senin (17/4/2017).

Abah Eno tak hanya getol bekerja dan mencintai Mak Onih secara tulus.

Dia juga rela kerja keras demi menghidupi anak Mak Onih satu-satunya.

Bahkan, Abah Enolah yang membiayai sekolah dan pernikahan anaknya.

Mak Roni
Mak Roni (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

"Anak dibiayaan, nikah, boh naon, eta putra ( putra saya dibiayai, dinikahkan, apa pun)," jelas Mak Roni.

Mak Roni mengatakan bahwa setelah Abah Eno meninggal, dia memutuskan untuk membuat rumah di atas makam suaminya.

Nenek berusia 96 tahun merasa tak tega bila meninggalkan Abah Eno seorang diri.

Akhirnya, Mak Roni membuat sebuah bale yang terbuat dari kayu untuk menutup makam Abah Eno yang terletak di satu ruangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas