Suami Arumi Bachsin Menyanyi, Bekas Konjen Jepang Menangis Terharu
Yoshiharu Kato, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, menangis mendengar lagu Yuki No Hanya yang dinyanyikan Bupati Trenggalek Dardak.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Achmad Pramudito
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keharuan mengiringi perpisahan Yoshiharu Kato sebagai Konsul Jenderal Jepang di Surabaya di Ballroom Hotel JW Marriott, Surabaya.
Hal tersebut dipicu ketika Emil Elestianto Dardak, Bupati Trenggalek, tampil membawakan lagu Yuki No Hana sambil memainkan jemarinya di atas tuts-tuts piano.
Yoshiharu Kato tiba-tiba menangis melihat Dardak di depannya menyanyikan dan memainkan lagu Yuki No Hana tersebut. Yoshiharu Kato ditemani Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Pria kelahiran 1 Juni 1955 ini sampai memalingkan muka untuk mengusap wajahnya dengan sapu tangan. Tak lama Gus Ipul menimpali penampilan Dardak setelah selesai membawakan lagu pilihannya.
"Ini saking menghayatinya Bupati Trenggalek nyanyi lagu Jepang, sampai Pak Kato terharu dan tak bisa menahan tangisnya,” ungkap Gus Ipul pada Selasa (25/4/2017) malam.
Sedang Kato dengan wajah masih memerah karena menahan suasana haru hanya bisa berucap, ”Terima kasih, terima kasih,” kepada Dardak.
Menurut Dardak, Yuki No Hana merupakan lagu yang sering ia nyanyikan selama menempuh pendidikan S3 di Jepang.
Suami artis Arumi Bachsin ini memang sempat menyelesaikan pendidikan doktor di bidang Ekonomi Pembangunan di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang.
Sebelum Dardak tampil menyanyi, Yoshiharu Kato sempat tampil membawakan dua buah lagu. Satu di antaranya lagu lawas Broery Marantika berjudul Tak Ingin Sendiri.
Lagu berikutnya, Kato melantunkan komposisi lagu Sarai yang dipopulerkan oleh Kayama Yuuzou.
Begitu dua lagu itu usai dinyanyikan, Kato pun meminta agar Gus Ipul menyumbangkan lagu di acara perpisahannya tersebut. Tapi ia mencoba berkelit.
“Ada yang pintar mendengarkan, dan ada pula yang pandai menyanyi. Saya hanya pintar mendengarkan, untuk menyanyi serahkan saja kepada Bupati Trenggalek,” kelit Gus Ipul sambil menunjuk Dardak.
Malam itu, suasana perpisahan yang dihadiri Konsul Jenderal Amerika di Surabaya, dan Konsul Jenderal Tionghoa di Surabaya, serta tokoh masyarakat itu berlangsung meriah.
“Di tempat kerja yang baru nanti, yang pertama akan saya lakukan adalah mencari orang Indonesia, terutama orang Surabaya yang sudah saya kenal betul keramahtamahannya,” tegas Kato.