Bidan Desa Aryanti Selamat dari Banjir Bandang di Magelang, Namun Anaknya Meninggal
Salah satu korban rumah rata dengan tanah adalah rumah milik Bidan Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir bandang di Kecamatan Grabag, Kabubaten Magelang, pada Sabtu (28/4/2017) sekitar pukul 15.00 WIB di luar perkiraan semua orang.
Hujan deras yang cukup lama itu ternyata berubah menjadi petaka dalam waktu tak lama.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, banjir tersebut meluluh-lantakkan dua Desa di kecamatan, Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (29/4/2017).
Informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, dua dusun yang tersapu banjir bandang adalah Deles, Citrosono dan Nipis, Sambungrejo, Kecamatan Grabag.
Di Deles, Citrosono, Grabag ada lima bangunan yang tersapu banjir bandang. Tiga rumah dan dua bangunan kandang rata dengan tanah.
Salah satu korban rumah rata dengan tanah adalah rumah milik Bidan Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag.
Aryanti merupakan bidan desa. Ia sudah dievakuasi dari reruntuhan rumah dinas bidan desa pada pukul 16.40 WIB.
Sedangkan anak Bidang Aryanti ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Masih ada yang belum ditemukan. Satu orang atas nama Irvan sedang mendapat perawatan," kata Miftahudin, warga Deles, Citrosono, Grabag.
Menurut informasi yang dikeluarkan BPPD Kabupaten Magelang, banjir bandang tepatnya menimpa Dusun Nipis, Desa Sambungrejo.
Tiga korban yang ditemukan tewas di antaranya Sutar (50), Sumisah (60), dan Mirah (30). Sementara Aryanti yang kondisinya belum bisa dipastikan sedang dievakuasi.
Sedangkan korban luka berat dari bencana ini adalah Marwan (30) dan Nanda (13).
BPBD Kabupaten Magelang telah berkoordinasi dengan Basarnas, DPU, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran, Camat Grabag, dan komunitas relawan. (Tribun Jogja/Iwan Al Khasni)