Warga Demo PT Charoen Pokphand Indonesia: Kembalikan Udara Bersih Kami
Ratusan warga Desa Bangsri, Bulakamba, Brebes, berdemo menutut penutupan PT Charoen Pokphand Indonesia, pabrik pakan ternak dan budidaya ayam.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Ratusan warga Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes, berdemo di depan Gedung DPRD Brebes, Jawa Tengah, Selasa (2/5/2017).
Mereka menuntut pabrik pakan ternak dan budidaya ayam, PT Charoen Pokphand Indonesia, segera ditutup karena mencemari lingkungan dan mengganggu lahan pertanian dan kesehatan warga.
Perwakilan pedemo diterima anggota Komisi 3 Bidang Pembangunan. Mereka mendesak DPRD Brebes memberikan solusi agar PT Charoen didepak dari Brebes.
"Kembalikan udara bersih kami. Adanya pabrik sangat merugikan masyarakat," teriak warga Mustofa Kamal (50) kepada sejumlah anggota DPRD Komisi 3 dan Pemkab Brebes dalam audiensi.
Ia mengatakan, sejak berdirinya pabrik multinasional itu pencemaran baik air, tanah serta udara di lingkungan warga. Selama ini mereka menuntut apakah beroperasinya pabrik sudah sesuai aturan atau belum.
Kuasa hukum warga, Bahrain, mengatakan warga telah meminta rekomendasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan soal kerusakan lingkungan oleh pabrik tersebut.
"Sesuai rekomendasi dari Kementerian, pabrik harus merevisi dokumen lingkungan. Namun, karena sudah sangat merugikan, kami meminta pabrik ditutup," tegas Bahrain.
Surat rekomendasi yang dimaksud yakni dari Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup nomor S.260/PPKL/PPU/PKL-3/12/2016. Bahwa PT Charoen Pokphand harus merevisi dokumen lingkungan.
Antara lain, mengajukan perizinan terkait pembuangan air limbah ke sungai, pengelolaan pembakaran limbah dan penanganan ayam yang mati. Namun, menurutnya hingga kini, pihak pabrik tidak mengindahkan surat rekomendasi tersebut.
"PT Pokphand melanggar semua. Operasionalnya juga melebihi kapasitas. Pembuangan limbah cair ke Sungai Gempol juga belum berizin," tandas dia.
Dalam audiensi itu, Ketua Komisi 3, Cahrudin mengatakan akan menjadi kepanjangan tangan dari warga untuk menghadapi masalah dengan pabrik serta Pemkab Brebes.
"Kami minta Pemkab Brebes bersama warga meninjau langsung ke lokasi untuk melihat lapangan," katanya.
Ia berharap dapat menemukan langkah solutif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.(*)