Pebiliar Bali Peraih Perunggu PON Jabar Bawa Sabu Campur Semen
Pebiliar peraih medali perunggu asal Bali di PON Jawa Barat tertangkap menjadi pengedar sabu oleh Satres Narkoba Polresta Denpasar.
Editor: Y Gustaman

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Dewa Made Satya Parama
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Atlet biliar Bali untuk PON 2016, Yohannes Tinton Pratama (32), ditangkap personel Satres Narkoba Polresta Denpasar, Bali.
Dia ditangkap beserta barang bukti sabu yang sudah dicampur semen sebagai modus baru dalam mengedarkan narkoba.
Penangkapan ini berawal dari keberadaan pengedar sabu berinisial FW di Jalan Raya Sesetan, Denpasar, Rabu (26/4/2017) pukul 18.00 Wita.
Ternyata, FW tidak seorang diri di dalam mobil, ia ditemani Yohannes. Dari tangan FW, petugas menemukan dua paket sabu di saku kanan celana pelaku.
"Kami juga menemukan 29 paket sabu di dalam tasnya," kata Polresta Denpasar, Selasa (2/5/2017).
Setelah menangkap kedua pelaku petugas menggeledah kediaman FW di Tukad Balian, Denpasar Selatan.
"Di kediaman FW, kami menemukan tiga paket sabu yang disimpan di kotak safety box. Ada timbangan elektrik di sana, total barang bukti yang diamankan 15,34 gram," tutur dia.
FW mendapatkan barang tersebut dari seseorang berinisial PJ yang sampai saat ini keberadaannya belum diketahui.
Artana menjelaskan atlet biliar ini mendapatkan tugas dari FW untuk menempel paket sabu sesuai alamat yang diminta dengan upah Rp 50 ribu.
"Penggeledahan di rumah YTP (Yohanes) juga sudah dilakukan, kami menemukan 1 paket sabu 1,92 gram," Artana menambahkan.
Modus pelaku dalan mengedarkan sabu terbilang unik. Di mana sabu yang sudah dipesan dimasukkan ke dalam pipet plastik dan kemudian dikemas dengan semen putih.
"Sabu dimasukkan ke dalam pipet. Lalu pipet yang berisikan sabu akan ditempeli semen putih. Setelah itu kemudian ditempelkan ke alamat yang dituju," jelas dia.
Selain menangkap FW dan YTP, Satres Narkoba Polresta Denpasar juga menangkap tenaga honorer di instansi Pemerintahan di Tabanan.