Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aliansi Mahasiswa Rambut Gondrong Demo Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gondrong UMM menuntut rektor mereka tidak bertindak diskriminatif terhadap mahasiswa berambut gondrong.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Aliansi Mahasiswa Rambut Gondrong Demo Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
Istimewa
Aliansi Mahasis Gondrong Unoversitas Muhammadiyah Malang berunjukrasa pada Rabu (3/5/2017). Mereka menuntut pihak kampus agar mahasiswa berambut gondrong diizinkan mengikuti ujian dan masuk ruang perpustakaan. 

Laporan Wartawan Surya, Benni Indo

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Pemandangan unik dan langka terjadi di Universitas Muhammadiyah Malang kemarin. Ratusan mahasiswa berambut gondrong berunjukrasa.

Rombongan mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Gondrong UMM ini berjalan kaki di seputar kampus untuk menyuarakan pendapat. Mereka mendadak menjadi pusat perhatian mahasiswa lainnya.

Mereka menuntut pihak kampus memperbolehkan mahasiswa berambut gondrong. Lebih spesifik, ada dua tuntutan yang menjadi keinginan mereka.

Koordinator aksi Muhammad Ridwan Fauzi (23), tuntutan Aliansi agar kampus tidak diskriminatif terhadap mahasiswa berambut gondrong.

Aliansi Mahasiswa Rambut Gondrong
Aliansi Mahasis Gondrong Unoversitas Muhammadiyah Malang berunjukrasa pada Rabu (3/5/2017). Mereka menuntut pihak kampus agar mahasiswa berambut gondrong diizinkan mengikuti ujian dan masuk ruang perpustakaan.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi ini menegaskan rambut gondrong bukanlah kriminal, melainkan sebuah bentuk kebebasan berekspresi yang semestinya dihormati.

Diskriminasi yang dicontohkan Ridwan adalah mereka berambut gondrong dilarang mengikuti ujian dan masuk ke perpustakaan.

Berita Rekomendasi

Ridwan dan kawan-kawannya menilai tindakan itu sebagai bentuk pelanggaran undang-undang karena menghalangi individu mendapatkan pendidikan yang layak.

“Kami punya hak mendapat pendidikan yang layak, tapi tidak boleh berekspresi. Tidak boleh masuk Perpustakaan karena akses kita dibatasi oleh aturan,” ujar Ridwan, Kamis (4/5/2017).

Tuntutan kedua adalah agar BEM UMM dan Senat Mahasiswa UMM diikutsertakan ketika kampus akan mengeluarkan atau memutuskan sebuah peraturan.

Saat ini pihak kampus belum melibatkan perwakilan mahasiswa ketika membahas suatu regulasi yang akan diputuskan. Satu di antaranya tentang rambut gondrong.

Ridwan meminta agar Rektor UMM, Fauzan, menanggapi serius tuntutan mereka. Ridwan secara tegas mengatakan Fauzan anti terhadap rambut pendek.

Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, Ridwan akan menggelar aksi serupa. Rencananya, Jumat (5/5/2017) mereka kembali menemui Fauzan untuk meminta kejelasan tentang tuntutan mereka.

Aksi yang berlangsung dengan mengajak beberapa mahasiswa gondrong dari luar UMM itu akhirnya ditemui Rektor UMM Fauzan.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas