Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Simpatisan di Sulsel Kecewa Pemerintah Bubarkan HTI

Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Simpatisan di Sulsel Kecewa Pemerintah Bubarkan HTI
KOMPAS.com/Kristian Erdianto
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menkumham Yasonna Laoly dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers terkait pembubaran HTI di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Salah satu simpatisan HTI di Sulsel, Amir Ilyas mengatakan kecewa dengan langkah yang diambil pemerintah tersebut.

"Saya kecewa karena menurut saya HTI itu, anti-Pancasila tidak, anti undang-undang juga tidak, ini murni menegakkan ajaran agama Allah, karena umat Islam wajib melakukan itu untuk mempersatukan umat muslim di dunia, Nabi saja dulu begitu," kata Amir, Senin (8/5/2017).

"Jalan dakwah HTI juga betul, mengajarkan salat dengan baik, memperbaiki aqidah, tidak ada yang menyimpang, itu yang saya sesalkan," tambah Amir.

Ia menyebut alasan pemerintah membubarkan HTI tidak logis, karena menurutnya HTI tidak pernah melakukan kegiatan yang mengancam NKRI.

Ia menyebut pembubaran itu adalah politik.

Berita Rekomendasi

"Demo saja sangat tertib, membuat kegiatan tidak menghujat orang. Ini murni politik, terlalu ketakutan dengan gerakan Islam sehingga ada kelompok yang merasa terancam. UU saja menyebut berdasar ketuhanan Yang Maha Esa, saya bingung sendiri melihat pemerintah," tandasnya.

Baca: HTI Dibubarkan, Pemerintah Maju ke Pengadilan

"Mereka kebablasan membuat keputusan seperti ini, massa HTI dari seluruh Indonesia, bukan hanya kaum bawah tapi sampai kaum intelektual," ujarnya.

Ia mengatakan masih menunggu surat resmi sebelum menentukan langkah apa yang akan diambil.

"Saya sudah hubungi ketua DPD, kami tunggu suratnya dulu dan menentukan apa keputusannya, apakah membubarkan diri atau bagaimana, tapi dakwah tetap jalan," ujar dia.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas