Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan PSK Online di Semarang Pilih Twitter daripada Facebook untuk Promosikan Dirinya

Polisi masih menganalisis alasan para mucikari lebih memilih Twitter daripada Facebook sebagai media publikasi penyedia jasa prostitusi.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Alasan PSK Online di Semarang Pilih Twitter daripada Facebook untuk Promosikan Dirinya
instagram
Ilustrasi Prostitusi online, memajang foto-foto Cewek cantik di Bali 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pengungkapan kasus mucikari online beranakbuahkan belasan mahasiswi di Kota Semarang membuka sisik melik bisnis esek-esek ini.

Kepala Subdit II Direktorat Reskrimsus Polda Jateng, AKBP Teddy Fanani, menyatakan kasus itu bukan fenomena baru.

Namun, modusnya kekinian karena bermula melalui Twitter berlanjut dengan percakapan melalui Blackberry Messenger.

Polisi masih menganalisis alasan para mucikari lebih memilih Twitter daripada Facebook sebagai media publikasi penyedia jasa prostitusi.

Penjelasan seorang pekerja seks komersial (PSK) online berikut ini mungkin bisa menjadi petunjuk.

AM (24) mengaku memilih jasa alter (joki akun media sosial) Twitter untuk memuluskan penghasilannya dalam bisnis prostitusi.

BERITA REKOMENDASI

"Saya itu gaptek (gagap teknologi). Tahunya cuma pakai Line (aplikasi messenger)," terang pemandu karaoke di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang, tersebut, Rabu (10/5/2017) siang.

Mereka bersama-sama menyewa jasa alter yang dipercaya.

"Ada deh namanya, mau tahu saja. Ada fee sendiri untuk si alter dalam tiap transaksi," imbuh perempuan tersebut.

Teknisnya, si alter membuat akun di Twitter menggunakan foto AM.

Informasi diri dilengkapi sesuai ciri-ciri fisik AM.


Sebagai contoh data tinggi dan berat badan, ukuran payudara, tarif sewa, dan gaya-gaya bercinta.

"Saya diminta memperbarui unggahan foto yang seksi, minim seminggu sekali. Itu untuk update di Twitter," kata AM.

Mengapa memakai Twitter, bukan medsos lain semisal Facebook atau Instagram?

"Pilih Twitter itu karena fotoku gak dipajang full wajah, cuma badan. Jadi aman tak ketahuan. Setelah itu, ngobrolnya dengan klien lewat Line," paparnya.

Beberapa teman AM menggunakan BlackBerry Messenger atau WhatsApp untuk melanjutkan percakapan di Twitter

Tak semua calon pengguna jasanya dilayani AM.

Dia menegaskan hanya mau melayani klien yang tampan.

Beberapa calon pelanggan pernah ditolak lantaran tidak sesuai selera.

"Bercinta, ya, pilih-pilih, saya realistis. Soalnya sudah ada job jadi LC. Jadi tiap ada order, alternya harus kirim foto wajah si pria dulu ke Line saya," beber dia.

AM mematok tarif bercinta minim Rp 1 juta.

Pembayaran wajib melalui rekening bank.

Dia juga memberlakukan sistem down payment sebagai tanda jadi.

Perempuan bertubuh bongsor ini menyatakan akan berhenti dari dunia prostitusi bila ada pria yang bersedia menikahi sekaligus menafkahi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas