Pelepasan 1.200 Burung Jelang Puja Bakti Waisak di Vihara Buddha Sakyamuni
Pelepasan burung merupakan simbolis perdamaian, menumbuhkan rasa cinta kasih, pelepasan, dan kebebasan seluruh mahluk.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ribuan umat Buddha memadati areal Vihara Buddha Sakyamuni (VBSM), Denpasar, Kamis (11/5/2017) sore, guna mengikuti Perayaan Hari Trisuci Waisak 2561.
Dua buah kandang burung yang ditutupi kain kuning emas pun terlihat di depan Vihara.
"Tema Perayaan Waisak untuk tahun 2017 ini adalah cinta kasih penjaga kebhinekaan. Hal ini relevan dengan keadaan negara kita sekarang yang lagi terkotak-kotak," jelas Ketua Pengurus VBSM Oscat N.W.
Rangkaian acara diawali dengan meditasi bersama, lalu dilanjutkan dengan abhayadana atau melepas burung.
"Jadi simbolis pelepasan burung ini yang menumbuhkan rasa cinta kasih kita semua terus menambahk kebajikan," tutur Ketua Panitia Perayaan Waisak di VBSM Gana Dhammika Indrajaya.
Prosesi pelepasan burung berlangsung hikmat dan menarik perhatian seluruh ummat untuk mengabadikannya.
Terdapat sekira 1200 burung dilepaskan dalam abhayadana terdiri dari 1000 burung emprit dan 200 burung besar.
Gana menambahkan terdapat empat makna melepas burung, yakni simbol perdamaian, simbol menumbuhkan rasa cinta kasih, simbol pelepasan, dan simbol kebebasan seluruh mahluk.
Usai pelepasan burung, sekira pukul 18.00 Wita ini akan berlangsung Puja Bakti yang diikuti ribuan ummat Buddha.
Hingga berita ini diturunkan puja bakti tersebut pun masih berlangsung.
Gana menyampaikan sehari sebelumnya pada Rabu (10/5/2017) dilaksanakan upacara visudi upasaka-upasika atau pernyataan untuk memperkuat keyakinan kepada Sang Tiratana – Buddha, Dhamma, Sangha.
Mendahului rangkaian perayaan Waisak 2561 di VBSM, dilakukan kegiatan Mahajata atau perayaan hari jadi Vihara Buddha Sakyamuni ke-25.
Kegiatan tersebut diisi Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD).(*)