Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sinyal Dukungan Golkar untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jabar Masih Lemah

Sinyal Ridwan Kamil mendapat dukungan Partai Golkar untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat sepertinya bakal kandas.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Sinyal Dukungan Golkar untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jabar Masih Lemah
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Anggota DPR RI Ade Komaruddin kunjungan kerja di Kantor DPD Golkar Purwakarta, Jalan Veteran, Kamis (11/5/2017). TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Sinyal Ridwan Kamil mendapat dukungan Partai Golkar untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat sepertinya bakal kandas. 

Belum lama ini Wali Kota Bandung itu menemui Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto. Pertemuan itu disinyalir membahas soal kemungkinan Golkar mendukung pria yang akrab disapa Emil di Pilkada Jabar.

Namun, sinyal penolakan itu keluar dari mulut Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Ade Komarudin yang juga anggota DPR RI.

Ia menegaskan DPP Partai Golkar harus merekomendasikan kader Golkar untuk maju di Pilkada Jabar, dalam hal ini mengarah kepada Dedi Mulyadi yang juga Ketua DPD I Golkar Jabar dan Bupati Purwakarta.

"Harus kader Golkar, termasuk untuk (Bupati) Purwakarta ke depan harus kader Golkar juga. Kalau bukan kader ya bagaimana," ungkap Ade usai menyambangi Kantor Golkar Purwakarta, Kamis (11/5/2017).

DPP Partai Golkar mengakui melihat elektabilitas dan popularitasnya di antara nama-nama yang dimunculkan sebagai calon di Pilkada Jabar, Dedi kalah jauh dengan Emil.

Berita Rekomendasi

Dikatakan Ade, faktanya survei elektabilitas dan popularitas bukan satu-satunya pertimbangan partai berlambang beringin ini untuk mengusung calon.

Ade menyadari secara teoritis calon yang diusung harus diukur elektabilitas dan popularitasnya melalui survei, tapi fakta di lapangan ternyata bukan itu saja.

"Saya ngobrol sama pemenang pilpres, ternyata survei bukan satu-satunya. Sekarang begini deh, dulu mohon maaf, waktu periode pertama Pak Aher tidak diunggulkan tapi menang. Lalu Pilgub DKI Pak Joko Widodo lawan Foke, kemarin Anies dengan Ahok, itu saja. Jadi survei itu tidak menjamin, (ada) tangan Tuhan yang bekerja," Ade menerangkan.

Ia menegaskan kader Partai Golkar harus diprioritaskan meski hasil survei internal tidak mendukung. Apalagi, kader tersebut potensial dan komitmen pada rakyat dan sudah teruji.

"Jangan kemudian kader partai lain diambil, padahal surveinya beda sedikit sama kader partai sendiri. Kan rugi," ungkap Ade.

Ade menjadi anggota DPR RI untuk daerah pemilihan Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta. Pria kelahiran Desa Benteng, Purwakarta, ini tetap akan memperjuangkan Dedi sebagai calon gubernur Jabar

"Saya ini orang Purwakarta, asli loh. Yang pasti saya sebagai orang Jabar, kebetulan ketua Golkar (Jabar) nya orang Purwakarta, sekaligus Bupati Purwakarta. Saya harus berikan dukungan secara moral dan politik. Dan orang Purwakarta harus dukung," ia menegaskan.

Disinggung soal sikap DPP Golkar atas rekomendasi untuk Dedi, Ade tidak berkomentari lebih banyak lagi. Sebagai orang Purwakarta ia berkeinginan mendukung Dedi maju di Pilgub Jabar.

Ade mengaku sempat diminta datang ke Bandung oleh tokoh Jabar yang memintanya maju. "Tapi saya jawab, saya tidak pernah terpikirkan untuk maju. Niatan maju juga tidak pernah," kata Ade.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas