Dilarang Pacaran, Gadis 13 Tahun Ini Memilih Lari Sama Mantan Pembantu di Rumahnya
Nada bicara Usman T melemah saat menceritakan kronologis, kaburnya putri bungsunya itu.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Nada bicara Usman T melemah saat menceritakan kronologis, kaburnya putri bungsunya itu.
Ia merasa salah mendidik Fauziah (13) putri bungsunya yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP itu lantaran memilih tinggalkan rumah demi bertemu Supriadi (28), pacarnya.
“Jadi, malam itu, pada Sabtu (2/5), sekitar pukul 21.00 WIB, anak saya mau keluar rumah jumpai pacarnya Supriadi."
"Tapi, saya larang, karena saya tidak setuju mereka pacaran. Saya melarang mereka pacaran,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Komplek Perkampungan Kodam Bukit Barisan, Jalan Ampera Barat, Rabu (17/5/2017).
Ia menceritakan, kala itu, Fauziah membawa tas sekolah yang berisi pakaian, sehingga Usman menarik putri bungsunya ke dalam kamar.
Tapi, Fauziah melawan, sembari mengeluarkan kalimat tidak sopan. Alhasil, ia menampar putrinya itu.
Usai ditampar, lanjutnya, Fauziah kembali melawan dan mendorong Usman di pintu kamar, kemudian lari keluar.
Namun, Usman mengejar Fauziah yang sudah berlari ke arah ruang keluarga. Setelah itu, ditarik ke dalam kamar.
“Biar saya cari dia (Supriadi), enggak peduli aku, karena pengin jumpa sama pacar,” kata Usman menirukan kalimat yang dikeluarkan oleh Fauziah.
Setelah itu, Fauziah terlihat hanya menangis di dalam kamar. Artinya, tidak kembali berontak pengin keluar rumah.
Bahkan, sekitar pukul 00.00 WIB, ia masak telur bersama kakaknya di dapur. Ihwalnya, ia menganggap putrinya tidak lagi berniat keluar rumah.
“Saya tidur malam sekitar pukul 01.00 WIB, namun pada pukul 03.00 WIB anak laki-laki saya dengar suara benda keras."
"Seperti pecahan kaca, tapi hanya sekali. Saat saya bangun subuh untuk salat, Fauziah sudah enggak ada di dalam kamar,” ujarnya.