Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Liang Lahat Pratu Ibnu Hidayat di TPU Desa Kebon Batur Digenangi Air

Liang lahat yang tengah dipersiapkan untuk almarhum Pratu Ibnu Hidayat dibanjiri air.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Liang Lahat Pratu Ibnu Hidayat di TPU Desa Kebon Batur Digenangi Air
Tribun Jateng/Rival Almanaf
Petugas makam menumpahkan ember berisi air dan lumpur di depan barisan prajurit TNI yang bersiap untuk melaksanakan upacara pemakaman secara militer. TRIBUN JATENG/RIVAL ALMANAF 

"Laras itu kan ada pembatasnya. Nah, pembatas itu tidak berfungsi dan mengalami kerusakan sehingga larasnya menjadi liar," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadipenad) Brigjen Arm Alfret Dennny Tuejeh.

Saat meriam atau kanon tipe 80 Giant Bow kaliber 23mm ditembakkan mendadak arah tembakan berubah dan mengenai sejumlah anggota TNI yang berada di lokasi gladi bersih.

"Memang di sini ada malfungsi, dia mengalami kerusakan. Tapi pastinya seperti apa, kami masih sedang dalami," ujarnya.

Baca: Keluarga Histeris Sambut Jenazah Pratu Ibnu Hidayat dari Natuna

Baca: Tembakan Nyasar Berujung Tewasnya Empat Prajurit

Berapa pastinya peluru yang dimuntahkan meriam antiserangan udara itu saat pembatas laras tiba-tiba tidak berfungsi, Kadispenad menyatakan masih dalam penyelidikan.

Penyebab kerusakan tiba-tiba dari meriam yang dibeli 2003 lalu itu juga masih dalam penyelidikan.

Berita Rekomendasi

Saat kejadian hujan mengguyur Kota Ranai, Natuna. Kesibukan sejumlah prajurit TNI masih terlihat jelas.

Komandan Resort Militer (Korem) 033/Wirapratama Brigjen Fachri menyebutkan, sebagian korban luka dilarikan ke rumah sakit di Pontianak, Kalimantan Barat.

Keluarga dan kerabat Pratu Ibnu Hidayat menyambut baru kedatangan peti jenazah di rumah duka, Desa Kebonbatur, Mranggen kabupaten Demak, Kamis 18 Mei 2017. (TRIBUNJATENG/RIVAL ALMANAF)
Keluarga dan kerabat Pratu Ibnu Hidayat menyambut baru kedatangan peti jenazah di rumah duka, Desa Kebonbatur, Mranggen kabupaten Demak, Kamis 18 Mei 2017. (TRIBUNJATENG/RIVAL ALMANAF) (Tribun Jateng/Rival Almanaf)

Fachri menuturkan, kejadian ini sudah dilaporkan kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Meski ada musibah, pelaksanaan latihan PPRC tetap dilanjutkan.

Dikutip dari Indomiliter.com, meriam penangkis serangan udara dua laras ini diproduksi oleh Norinco, Tiongkok.

Giant Bow atau disebut juga Shengong dapat dikendalikan secara manual maupun otomatis dengan integrasi sistem.

Altileri tersebut merupakan jiplakan dari produk serupa asal negara lain.

Type 80 merupakan jiplakan dari kanon ZU-23-2 produksi Rusia. Meriam punya bobot 1.250 kg dan dapat dipindahkan ke lokasi tempur dengan cara ditarik oleh truk.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas