Penjual Kacamata Melihat 6 Korban Perampokan di Bank Jateng Mulutnya Diplester
Eko Susilo, pedagang kacamata keliling, melihat beberapa orang di dalam kantor kas Bank Jateng menyelamatkan diri.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Rampok satroni kantor kas Bank Jateng di kompleks Taru Budaya, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (18/5/2017).
Eko Susilo, pedagang kacamata keliling yang berjualan di kompleks tersebut, melihat beberapa orang berusaha menyelamatkan sejumlah nasabah yang terkunci di dalam kantor Bank Jateng.
"Pintu kaca kantor kas Bank Jateng digedor-gedor keras. Orang-orang kemudian kaget, mengira ada orang iseng yang mengunci dari luar," ujar Eko ditemui di sekitar kantor kas Bank Jateng.
Eko mengatakan usai pintu kantor kas Bank Jateng yang berada di sebelah Dinas Pertanian dan Perhutanan Provinsi Jawa Tengah tersebut terbuka, barulah diketahui terjadi perampokan.
"Saya tahunya ketika semua orang telah menolong sekitar jam setengah dua," kata dia.
Eko melihat ada sekitar enam korban yang terkunci dalam kantor tersebut. Mereka semua dalam kondisi tangan terikat tali dan mulut diplester.
Selang beberapa saat, aparat Polres Semarang datang memintai keterangan dan olah tempat kejadian perkara kasus perampokan ini. Pelaku dipaparkan Eko telah lari mengendarai sepeda motor.
Kapolres Semarang, AKBP Vincentius Thirdy Hadmiarso, mengatakan perampok berjumlah empat orang. Mereka mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU.
"Kami mendapat laporan dari karyawan bank sekitar jam 13.55 telah terjadi perampokan. Para perampok saat beraksi memakai penutup wajah seperti helm," ungkap Thirdy.
Ia menambahkan saat beraksi para pelaku menodongkan senjata ke arah pegawai. Mereka menyekap korban di dalam kantor. Pelaku juga mematikan lampu, supaya aksi tersebut tak terlihat dari luar kantor.
"Tidak ada tindakan kekerasan dan kejadian begitu cepat. Hanya sekitar lima menit. Pelaku juga membawa kabur DVR (digital video recorder) kamera CCTV di kantor tersebut. Kami masih mencari DVR CCTV dari kantor intansi yang bersebelahan," sambung dia.
Para pelaku, dipaparkan Thirdy meninggalkan barang bukti berupa senjata airsoft gun laras pendek. Dari barang bukti ini, pihaknya melakukan penyelidikan serta pengejaran terhadap pelaku.
"Sejumlah barang bukti kami amankan seperti airsoft gun laras pendek, tali dan plester. Kami juga masih menggali informasi dari korban penyekapan serta sejumlah saksi," ujar Thirdy.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.