Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Universitas Riau Dilepas Usai Ricuh di Gedung DPRD Pekanbaru

Peristiwa kericuhan tersebut diwarnai dugaan pemukulan oleh oknum petugas keamanan.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mahasiswa Universitas Riau Dilepas Usai Ricuh di Gedung DPRD Pekanbaru
Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat
Mahasiswa memberikan piagam tuntutan rakyat saat pidato politik Walikota Pekanbaru, Firdaus MT. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Setelah membuat surat pernyataan, tiga orang mahasiswa Universitas Riau keluar dari Mapolsek Pekanbaru Kota, Senin (22/5/2017).

Ketiganya Anggrian, M Zuhri, dan Gagas Prakasa sebelumnya diperiksa di Mapolsek usai terjadinya kericuhan saat Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menyampaikan pidato politiknya pada sidang di DPRD Pekanbaru.

"Kawan-kawan sudah dilepaskan," ujar Presiden BEM UR, Abdul Khoir.

Menurutnya, peristiwa kericuhan tersebut diwarnai dugaan pemukulan oleh oknum petugas keamanan.

Awalnya mahasiswa melakukan aksi pemberian piagam tujuh tuntutan rakyat kepada Walikota Pekanbaru, Firdaus MT.

Pemberian piagam tersebut pada saat pidato politik pertama Wali Kota.

Berita Rekomendasi

Saat memberikan piagam satu orang mahasiwa bernama Akbar Angriawan mengalami pemukulan dibagian kepala namun aksi pemukulan tersebut tidak diketahui siapa pelakunya.

Dari ribut-ribut itu ketiga mahasiswa kemudian dibawa ke Mapolsek Pekanbaru Kota.

"Saat diamankan itulah kawan kami Akbar Agriawan mendapat pukulan dibagian kepala," kata Abdul Khoir.

Ditambahkan Abdul Khoir petisi yang disampaikan merupakan tuntutan bersama masyarakat Pekanbaru.

"Itu (petisi) merupakan hasil servei mengenai masalah di Kota Pekanbaru," terang Abdul Khoir.

Beberapa isi petisi tersebut, tegakkan Kota Pekanbaru sebagai kota madani yang telah lama dicita-citakan.

Tutup seluruh kegiatan prostitusi yang merendahkan Kota Pekanbaru, kembalikan marwah Kota Pekanbaru sebagai kota yang bersih.

Kemudian tuntaskan pembangunan insfrastruktur Kota Pekanbaru, tuntaskan segala kejahatan seksual peda perempuan dan anak serta perhatikan pendidikan anak-anak jalanan di Kota Pekanbaru.

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi Priadinata membantah adanya aksi pemukulan.

"Tidak ada pemukulan. Adik-adik mahasiswa sudah dilayani dengan baik. Kita fasilitasi apa yang jadi harapannya," terang Edy.

Menurut Edy, mahasiswa diperlakukan dengan baik.

"Kita sudah fasilitasi. Kondisinya sudah aman. Adik-adik mahasiswa juga kita berikan pemahaman dan kita layani dengan baik," kata Edy.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas